Friday, December 22, 2006

Hari Ibu


Kenapa hari ibu di Indonesia beda tanggal dengan mother's day di luar negeri sana yang jatuh di bulan Mei?. Aku pernah baca, dulu pada tanggal 22 Desember, tahunnya lupa, pokoknya jauh sebelum Indonesia merdeka, diselenggarakan semacam kongres perempuan. Disana terbentuk perkumpulan perempuan yang bertekad men-sejajarkan diri dengan kaum laki-laki dalam berjuang memerdekakan bangsa dan juga berjuang menjadi perempuan yang maju. Hari itu pada akhirnya ditetapkan sebagai Hari Ibu.

Dulu, katanya, peringatan Hari Ibu lebih menekankan pada penghargaan buat para Ibu atas jasa-jasa dalam keikutsertaan dalam perjuangan bangsa. Kemudian makin lama makin bergeser kepada jasa para Ibu sebagai Ibu. Akhirnya jadi sama seperti konteks mother's day yang ditandai dengan pemberian hadiah atau ucapan terima kasih atas semua cinta kasih Ibu.

Senang ya, ada satu hari yang didedikasikan khusus untuk Ibu. Tadi pagi waktu aku buka jendela kamar, Hafizh yang baru membuka mata langsung bilang 'selamat hari ibu!'. Padahal tadi malam dia udah mengucapkannya. Menjelang tidur semalam, tiba-tiba saja dia teringat kalau besok hari ibu. Buru-buru dia mengambil kertas dan bolpen trus keluar kamar. 'Mau bikin surat' katanya. Aku nggak boleh liat. Nggak lama dia masuk lagi, langsung peluk dan cium aku sambil bilang 'selamat hari Ibu, aku sayang Ibu'.

Terharu. Apalagi baca suratnya. Ada tulisan besar: SURAT. Terus dua baris kalimat 'ibu sayang hafizh' dan 'hafizh sayang ibu'.

"Maaf ya Bu, suratnya pendek. Aku tadi siang lupa bikin. Besok aku bikinin lagi ya..."

Hafizh tuh kayak ada yang ngajarin aja. Kalau dia lagi nggak liburan pasti aku kira dia diajarin disekolah. Mungkin dia lihat beberapa iklan layanan masyarakat di tipi tentang Hari Ibu ya. Jadi nggak sabar pengen lihat suratnya yang kedua malam nanti.

Makasih ya Nak, udah ngingetin Ibu juga untuk telpon Nyai, manusia paling baik sedunia bagi Ibu.

Selamat Hari Ibu!


2 previous comments

Thursday, December 21, 2006

Akhirnya...

6 bulan ASI eksklusif didiskon satu minggu. Apa boleh buat. Stock ASI di freezer sudah habis-bis. Perasan ASI harian masih tetep kalah sama nafsu minum dek Haqqi. Ya sudah, akhirnya beli juga susu formula.

Cerita sedihnya, kemarin sore dikabari sama Ayah (yang kebetulan lagi izin cuti hari itu) kalau seluruh badan Haqqi tiba-tiba berbercak merah. Aku langsung tau kalau itu akibat si susu formula. Memang benar, menjelang sore itu Haqqi diberi tambahan 60 ml susu formula yang masih diencerkan, sesuai instruksiku.

Tapi ASI perasan sudah habis dan Haqqi sudah mulai lapar lagi. Akhirnya diputuskan untuk memberi biskuit bayi yang dicairkan sambil menunggu Ibu (baca: pabrik ASInya Haqqi) pulang.

Ya ampun, sedihnya bukan main sore itu.
Maaf ya Nak, seharusnya Ibu di rumah saja supaya bisa tetap menyusuimu kapan saja kamu mau.

Sampai di rumah, bercak merah di badan Haqqi sudah sebagian menghilang dan malam harinya hilang sama sekali. Alhamdulillah. Kita putuskan untuk beli susu formula merk lain untuk tambahan ASI besok siang (hari ini). Semoga merk yang baru ini bisa cocok buat Haqqi. Kalau enggak cocok juga terpaksa coba susu formula yang khusus alergi (yang konon harganya muahal banget).

Well, beginilah akhir dari cita-cita ASI eksklusif. Tanggung. Kurang sedikit lagi.
But this is the best I can do. Alhamdulillah.



5 previous comments

Saturday, December 16, 2006

tabah


Ini kerjaan Hafizh seminggu kemarin. Tugas dari sempai (guru karate) menghapalkan pedoman karate-do. Buat anak kecil seumuran Hafizh urusan hapal-menghapal bukan masalah besar. Gampang. Nggak kayak ibunya yang sudah susah kalau disuruh menghapal ;).

Kertas hapalan dari sempai ditempel dipintu. Sambil lalu dibacanya setiap melewati pintu. Dibantu sedikit, dalam beberapa hari Hafizh sudah hapal. Siap ditest sama sempai.

Selanjutnya tugas Ibu menjelaskan isi dari hapalan itu. Maksudnya biar Hafizh nggak cuma hapal di mulut saja, tapi mudah-mudahan bisa mengamalkan isinya juga.



Ada satu point yang masih jadi kosa kata baru buat Hafizh. Point nomor empat: berjiwa tabah.

"tabah itu apa sih, Bu?"
"tabah itu....(mikir keras nyari kata yang paling tepat buat Hafizh) hatinya kuat setiap kali ketemu sama kesedihan atau kesulitan"
"hmm...kalo sakit nggak boleh nangis, gitu?"
"boleh aja nangis, tapi nggak keterusan nangisnya, kalau sakitnya sudah berkurang harus segera berhenti menangis trus tertawa lagi"
"oo....(ngangguk-nggangguk) jadi kalau sedih....aku harus tabah"
"iya dong"
"berarti kalau Ibu marah marah aku juga harus tabah"
"!!??"



5 previous comments

Thursday, December 14, 2006

Hiburan Pagi (2)

Naik metromini setiap hari saat berangkat ngantor memang selalu penuh dengan cerita. Seperti pengalaman kemarin pagi, lucu juga kalo diingat-ingat. Saya dapat tempat duduk persis disebelah seorang bapak-bapak yang membawa bungkusan besar di bawah kakinya. Perawakannya kecil, usianya saya tebak sekitar 50an. Sejak saya baru duduk dia sudah mulai bicara.

Yang tadi baru turun itu (maksudnya orang yg sebelumnya duduk di kursi saya) orang padang, dia heran kok saya bisa bahasa padang, bahasa medan, bahasa jawa juga.... blabla dst.

Saya tersenyum sopan. Dia terus bicara.

Kalau orang yang sering merantau pasti bisa banyak bahasa, kalau orang di Jakarta
payah, cuma bisa satu bahasa. Saya di Medan lama.... blabla dst
.”

Dia bercerita tentang keluarganya di Medan. Lengkap. Saya jadi tahu kalau dia punya anak tiga orang, yang besar sudah bekerja & menikah, yang kecil usianya 13 tahun.

Saya terus tersenyum setiap kali bapak itu menatap saya, memastikan bahwa saya mendengarkannya bicara.

Pemerintah kita juga salah sih, pembangunan nggak merata, akibatnya.... blabla dst.”
Adik kerja?” tanyanya, saya mengangguk saja, agak malas ngobrol pagi-pagi.
hmmh…untung sudah kerja, kalau masih sekolah pasti repot, kasihan orang tuanya, sekolah sekarang mahal. Pemerintah nggak pernah mikirin rakyatnya. Kemarin anak saya mau masuk SMP saja.... blabla dst.”

Di tulisan ini kalau saya tulis ‘blabla dst’ itu berarti dia bercerita panjaaang sekali.
Dia bercerita tentang beratnya menyekolahkan anak. Bapak ini ternyata seorang pedagang dari medan yang sekarang sedang ‘hunting’ barang dagangan di Jakarta.

Adik lihat ini contoh dagangan saya (dia membuka bungkusan besar yg ada di kakinya, isinya sample bahan untuk gordin), kualitas nomor satu. Di Jakarta ini kalau nggak pintar-pintar pasti tertipu sama barang palsu. Barang-barang impor itu.... blabla dst.”

Kali ini saya panjang lebar diceritakan tentang tips trik perdagangan kain, yang sama sekali tidak saya mengerti.

Saya mulai mengantuk. Tapi tetap berusaha tersenyum.
Setiap hari macet ya disini. Pasti capek nyetir mobil. Nyetir mobil itu gampang loh Dik, yang penting bisa menguasai gas dan rem, sama aja kayak naik motor.... blabla dst.

Sekarang saya diajarkan cara nyetir mobil. Plus, cara memperbaiki mobil kalau tiba-tiba mogok.
Service mobil juga gampang, pertama lihat aki-nya, yang kedua lihat businya, ketiga.... blabla dst

Dia melanjutkan dengan cara menjahit dan memotong pola. Nggak nyambung kan.
Kalau bisa menjahit tapi nggak bisa memotong percuma Dik.... blabla dst

My God, he can’t stoptalking. Sementara saya belum sepatah katapun bicara.

harusnya jalan raya diperlebar ya. Tapi jangan main gusur rumah rakyat aja.... blabla
limbah industri makin parah mencemari.... blabla
u-em-er sangat rendah disini.... blabla
illegal logging dibiarkan saja.... blabla
kasihan para te-ka-we.... blabla

Saya benar-benar mengantuk. Sudah separuh lebih perjalanan menuju terminal Blok M. Tiba-tiba dia menanyakan tanggal. Saya jawab ‘tiga belas’. Itu satu-satunya jawaban lisan yang saya ucapkan selain sekedar anggukan dan senyuman. Padahal dia sudah bercerita panjang lebar tentang sebagian kecil masalah di Negara ini.

Dia terdiam cukup lama (mungkin karena hari ini tanggal tiga belas? Saya nggak tau). Saya langsung pejamkan mata saya yang mengantuk. Feeling saya, dia sudah mulai akan bicara lagi tapi batal melihat saya ‘tidur’.

Tapi ternyata saya salah kalau berpikir dia akan diam apalagi ikut-ikutan tidur juga. Tiba-tiba dia bernyanyi. Catat: bernyanyi! bukan bersenandung. Semua syairnya sangat jelas di
telinga saya meskipun saya tidak tahu lagu apa yang dinyanyikannya.
Hmmh....nikmati saja. Saya tetap memejamkan mata meskipun tak bisa tidur, lumayan buat mengistirahatkan pikiran.

Ketika metromini sudah sampai lampu merah di daerah melawai, saya membuka mata, merapikan tas dan bersiap untuk turun karena terminal Blok M sudah kira-kira 200 meter lagi di depan. Eh, si bapak berhenti bernyanyi.
Enak ya bisa Dik bisa tidur 15 menitan, lumayan juga. Kalau saya susah tidur pagi-pagi, biasanya saya.... blabla

Oh my.... dia mulai lagi! :D



5 previous comments



Sunday, December 10, 2006

Baju Baru



ps: makasih ya Barop*, hadiah baju untuk kami pas banget.
jauh euy dari medan, sering-sering aja ya... :p


*barop=panggilan utk tante yg paling tua, bahasa daerah sumsel.


2 previous comments

Thursday, December 07, 2006

masih


cintaku
masih menyeruak
satu satu
walau jumlahnya
sudah seribu




29 nov'06
(wow, it's been 11years!)



4 previous comments




Wednesday, December 06, 2006

Sedih

Hari ini usia dek Haqqi 5 bulan 8 hari. Kelihatannya ASI eksklusif gak sampe nih ke enam bulan. Hiks, nyaris frustasi ngejar target perasan ASI yang makin gak ngejar kebutuhan adek. Sebulan yang lalu kekurangan perasan ASI bisa diatasi dengan memeras diwaktu malam. Tapi sekarang, malam hari juga adek minumnya banyak, jadi gak ada sisa yang buat diperas lagi. Huhu… padahal aku makan udah luar biasa rakusnya demi peningkatan produksi ASI, belum lagi minum susu yang bisa 4x dalam sehari, tapi hasil perasan ASI tetep aja sama dari dulu, gak bertambah, sementara adek minumnya makin banyak. Perasan harian udah kalah kira-kira satu kali minum (sekitar 100ml-an).

Akhirnya, sekarang ini satu demi satu stok ASI di freezer diturunin nyaris tiap hari untuk menutupi kekurangan itu. Stok ASI beku yang dikemas ukuran kecil kira2 120-150ml, disiapkan sejak seminggu sebelum ngantor memang untuk kondisi seperti ini. Tadi pagi ngintip ke freezer sudah tinggal 7 botol lagi. Huhu… berarti kira-kira ya tujuh hari kerja lagi deh ASI ekslusifnya.

Sumpah, sedih banget! Tiba-tiba muncul rasa marah kalo melihat ibu-ibu disekitarku yang bekerja dirumah tapi gak ada niat serius ngasih ASI ke anaknya. Rasanya sebeell banget, hiks gak boleh nih, tapi aku lagi bener-bener iri sama mereka yang punya kemewahan waktu. Heran deh kok gak mau ngasih kemewahan juga buat anaknya. (Iya ASI saat ini udah jadi barang mewah buat bayi). Seribu alasan mereka lontarkan supaya bisa ngasih susu formula mahal ke bayinya, walaupun seribu alasan juga dibeberkan tentang istimewanya ASI.

Sementara dilain pihak, banyak juga teman-temanku yang kepengen banget bisa menyusui, sampai segala cara ditempuh, tapi tetap gak berhasil. Sebagian karena alasan medis sebagian lagi akibat kendala waktu & tenaga sebagai ibu yang bekerja kantoran. Kalau ingat ini, bisa eksklusif sampai lima setengah bulan saja aku udah harus bersyukur banget ya.

Ayo, tetap semangat ya Bu! Masih ada waktu untuk berusaha lebih giat lagi.









Monday, December 04, 2006

Hiburan Pagi


Pagi tadi di metromini, ada pengamen yang lumayan asik.
Beda aja sama pengamen pada umumnya. Dandanannya bersih dan rapi jali. Pake
tshirt yang dimasukin ke dalam celana jins, trus pake sepatu kets putih. Dari
samping –karena posisinya agak memunggungi saya- wajah & posturnya mirip Samuel Rizal (bener nggak ya namanya? Itu loh yang main di Eiffel I’m in love).

Waktu dia mulai metik gitarnya mata saya sudah mulai kriyep-kriyep mau bobo pagi ;). Pas dia nyanyi, duuh, suaranya enaaak (kalo kata Hafizh, enak? memang ibu makan?). Mata mulai terang. Dia nyanyi lagu AkuCintaPadamu-nya Itang Yunasz jaman dulu. Suaranya jauh lebih enak daripada suaranya Itang Yunasz (hehe, maap ya om Itang). Terus dia nanyinya serius gitu, maksudnya gak asal nyanyi kayak umumnya pengamen yang kejar setoran. Lagunya lengkap awal sampai akhir, dengan improvisasi sana-sini yang pas banget. Beda tipis sama suaranya Dirly ;). Kenapa juga si Samuel ini gak ikutan Indonesian Idol ya.

Agak kecewa waktu dia selesai nyanyi, kupikir dia bakal ngedarin kantong recehannya. Ternyata saya salah. Dia mulai lagi metik gitarnya. Assik dia nyanyi lagi. Kali ini dia nyanyi Leaving on a Jetplane punya om Denver. Bagus banget. Suaranya enak, penghayatannya cuma goyah kalo sopir metromini ngerem mendadak, pronunciation-nya juga perfect.
Wiss pokoknya kalo kata indy barens: bageus!!. Menghibur banget.
Lirik kanan kiri, tampaknya bukan cuma saya saja yang menikmati hiburan ini.


Jangan-jangan si Samuel ini pengamen jadi-jadian, maksudnya bukan profesi seriusnya gitu. Separo jalan dari fatmawati-blokM loh dia nyanyi. Kalo pengamen beneran kali udah tiga atau empat bis yang ‘dihibur’. Siapa tau dia ini mahasiswa yang lagi iseng gak ada kerjaan karena nunggu skripsi. Atau bisa juga dia ini calon penyanyi rekaman yang lagi melatih mental nyanyi di depan umum. Lebih gila lagi, bisa aja dia ini calon pewaris tahta yang lagi nyari calon istri sejati. Huehehe... ngelantur deh.

Anyway, makasih ya mas pengamen. Kamu sudah mencerahkan senin pagi ini, memberi warna baru untuk memulai hari kerja saya yang masih panjaang. ;)


so kiss me and smile for me
tell me that you'll wait for me
hold me like you'll never let me go
.........


3 previous comments