Tuesday, May 26, 2009

Hafizh 8 tahun!


+ Mas Hafizh mau dibikinin kue ultah apa nih?
- hmm... gak usah deh bu..
+ loh kenapa?
- gak usah, nanti Ibu jadi repot
+ ibu nggak repot kok
- gak usah buu... aku dibikinin spagheti aja yang gampang (sambil peluk ibunya)
+ (terharu :p)

Nggak nyangka aja, tahun lalu masih ribut request model kue ultah.
Sudah sedewasa itukah 8 tahun?

Sehari setelah hari ultahnya, mas Hafizh ada acara 'jalan-jalan liburan ke desa' bareng teman-teman TPA-nya ke Desa Cinangneung. Seperti mengukuhkan kedewasaannya, masHafizh dengan halus menolak ditemani oleh ibunya.
"aku bisa pergi sendiri, tapi kalo Ibu mau ikut juga gakpapa sih.."

Ada rasa sedih karena ternyata dia sudah tidak terlalu butuh kehadiran ibunya, tapi juga senang karena masHafizh sekarang sudah jauh lebih mandiri. Semua kegiatan dan acara dilalui dengan baik, termasuk makan, mandi dan berganti pakaian (secara ada acara menanam padi dan memandikan kerbau segala) semua dilakukan dengan mandiri.

Ibu tinggal menjadi pendengar setia ketika masHafizh bercerita penuh semangat tentang kegiatan -yang rupanya meninggalkan kesan mendalam buatnya- hari itu.

Anak Ibu sudah besar ya!

PhotobucketPhotobucket

Oke, ibu memaksa, cuma cupcake dan kukis aja untuk dibagi ke teman-teman TPA waktu acara liburan ke desa Cinangneung :)


Selamat ultah masHafizhku,
semoga Allah selalu membimbing langkah2mu ke depan
agar kelak selalu menebar manfaat dan kasih sayang
menjadi cahaya bagi yang kegelapan
menjadi telaga bagi yang kehausan
amiin

doa Ayah-Ibu selalu

Monday, May 11, 2009

Medan dan sekitarnya, 13-18 Februari 2009

Perjalanan yang sudah lewat lebih dari dua bulan, dan saya baru sempat mencatatnya disini. Terlalu! Tapi gakpapa, better late than never katanya. Supaya gak keburu lupa, ini beberapa titik yang menyenangkan selama disana. Semua perjalanan ini dilakoni oleh kita berempat: Ay, Ibu, Hafizh, Haqqi, juga Barop (kakak perempuan tertua Ibu, red) sekeluarga yaitu Barop, pak Barop, Ayuk Della, Ayuk Ghea dan juga Emak yang setia bantuin kita repot-repot.

Burung Goreng di Pematang Siantar
Baru sekali ini saya makan burung, selama ini gak pernah tega rasanya membayangkan hewan imut itu dimakan. Tapi dong ternyata, sumpah enak!. Burung yang kami pesan waktu mampir di Siantar dalam perjalanan kami menuju Danau Toba adalah burung Ruwa-ruwa dan Belibis. Rasanya hmmm.. gimana ya, enak banget pokoknya. Kata Ay di Jakarta gak ada burung goreng seenak itu. Saking kekenyangan sampe lupa foto-foto disini :p.


masHafizh sukaaa deh berenang di danau Toba

Danau Toba
Ke Sumatera Utara nggak ke Toba pasti gak afdol ya. Pemandangannya indah dilihat dari sudut manapun. Cerita legenda pemuda Sam yang diusir oleh ayahnya, membuat mas Hafizh semangat kepengen melihat Danau Toba. Kita nggak menginap di tepi Danau Toba, rombongan memutuskan untuk menginap di Pulau Samosir.


@hotel Carolina-Samosir, Hafizh-Haqqi & their cute cousins, ayukDella & ayukGege

Pulau Samosir
Menyebrang danau naik kapal feri selama kurang lebih satu jam kita sudah sampai di pulau nan indah itu. Sempat kaget karena sebelumnya mengira pulau samosir itu kecil, hehe ternyata luas yak. Nggak nyangka ada kampung wisata yang nyaman disana, banyak bule juga kayak di Bali :p.

Kita menginap di hotel Carolina. Hotel yang asyik banget untuk berlibur secara posisinya yang agak menjorok ke arah danau, jadi lebih private suasananya.
Menginap di tepi danau adalah pengalaman yang baru. Biasanya berlibur di gunung (Puncak misalnya) cuacanya dingin tapi pemandangannya ya gunung aja. Atau berlibur di pantai (Anyer misalnya), cottage di tepi pantai, cuacanya panas tapi bisa main pasir, main air atau berenang di pantai.

Nah, di Samosir ini rasanya adalah gabungan dari keduanya (Puncak dan Anyer). Kamar hotel kita hanya beberapa langkah menuju air danau, melewati tanah berpasir lembut seperti di pantai, dengan cuaca yang dingin sejuk serta berangin. Sedap deh pokoknya. Berenang di danau juga tampaknya mengasyikkan, tanya aja sama mas Hafizh, Barop dan pak Barop yang seru banget berenangnya.
Sunset dan sunrise-nya juga cantiik... Subhanallah!


@hotel Carolina - Samosir, love the sunrise!

Pertunjukan Sigale-gale di Tomok.
Masih di pulau Samosir, ada pertunjukan tari namanya Sigale-gale. Yang menari adalah patung, hehe.. tentu ada yg menggerak-gerakkan di belakangnya mengikuti irama musik. Kalau nggak mau lihat pertunjukannya juga gak papa, secara pusat belanja oleh-oleh juga terdapat di daerah Tomok ini. Tapi ingat, harus jago menawar ya ;)


patung Sigale-gale, lil bit scary... :D


@ Puncak Tele, puncak tertinggi di perjalanan Toba menuju Medan via Brastagi

Puncak Tele
Meninggalkan pulau Samosir menuju Medan lagi, kita mengambil arah sebaliknya. Tidak naik kapal Feri lagi tapi hanya 'menyebrang' jembatan kecil lalu melewati jalan menanjak yang berliku-liku hingga sampai di puncak ketinggian yang disebut Puncak Tele. Disana kita beristirahat, membuka bekal piknik, sambil menikmati pemandangan Danau Toba yang super indah.
Baru tau deh kalau ternyata yang disebut Pulau Samosir itu sebenarnya tidak bisa disebut pulau karena sesungguhnya Samosir tidak terpisah dari daratan. Tapi sekarang Samosir sudah 'dipisah' dengan dibuatkan parit besar dan dihubungkan dengan jembatan kecil yang kita lewati tadi, jadi sekarang sudah benar-benar menjadi pulau ;)


@Kabanjahe, mborong jeruk Medan & istirahat di Masjid Agung Kabanjahe

Kaban Jahe - Brastagi
Menuju Medan, kita menempuh jalan yang cukup panjang, melewati beberapa kota kecil, salah satunya adalah Kabanjahe. Disana tempatnya jeruk Medan yang terkenal itu. Selain mampir memborong jeruk, kita juga beristirahat di Masjid Raya Kabanjahe. Senang bisa menemukan Masjid besar dan indah berarsitektur lokal disana.


mandi air panas, abangHaqqi ogah nyemplung :)

Pemandian Air Panas Brastagi
Selain jagung bakar dan udara dingin sejuknya, ternyata di Brastagi ada kolam pemandian air panas. Asyik banget loh ternyata, berendam di kolam private air hangat ditengah udara yang dingin. Perpaduan yang unik kan. Habis berendam, jangan salahkan kalau makan jadi banyak dan mata mengantuk ;)


@Ucok Durian, mau yang manis atau yang pahit?

Ucok Durian
Penyuka durian pantang melewatkan buah yang tidak kenal musim ini di Medan. Penjual durian yang terkenal disana salah satunya adalah Ucok Durian. Kedai durian disini persis seperti kedai makanan kaki lima seperti di Jakarta. Ada meja panjang dan beberapa kursi plastik, di atas meja disediakan tissue, air mineral gelas & mangkuk cuci tangan. Nanti durian yang sudah kita pesan akan diantar ke meja dalam keadaan sudah dibuka alias siap makan. Mantap pokoknya!


where's our next trip? ;)

Pesawat Terbang
Secara ini adalah perjalanan perdana buat Hafizh & Haqqi dengan pesawat terbang, maka poin ini menjadi penting untuk ikut dicatat :). Mereka berdua amat sangat menikmati kedua penerbangan Jakarta-Medan-Jakarta.

Menyenangkan sekali liburan kali ini. Thanks for the host, Barop sekeluarga,
jangan kapok yaa... ;)