Tuesday, October 02, 2007

Hafizh & Puasa Tahun Ini


Senang deh rasanya melihat mas Hafizh sudah ikut berpuasa tahun ini. AyahIbu juga gak bosan memberi semangat setiap mas Hafizh mulai 'kendor'. Sahur meskipun agak sulit bangunnya tapi terus semangat kalau dibisikin menu yang sudah dipesan sebelumnya :). Sahurnya mas Hafizh itu biasanya jam 4.10 sampai lantunan azan subuh di televisi berakhir. Setelah itu mas Hafizh nggak pernah tidur lagi. Selesai shalat subuh (kadang di masjid bareng Ayah, kadang di rumah bareng Ibu) langsung nonton film kartun sambil membaca (aneh ya), kadang lanjut main sepeda, sampai saatnya berangkat sekolah. Nah, dimotor baru deh dia terlelap sampai di sekolah :D.

Sampai hari ke 19 Ramadhan ini, mas Hafizh terhitung baru 8 kali 'kalah' puasa. Itupun hanya dengan minum air putih diantara jam 2-3 sore, biasanya terjadi kalo dia kecapean sepulang sekolah. Setelah itu dia akan meneruskan puasanya sampai magrib tiba. Sebelum membatalkan puasa biasanya mas Hafizh telpon dulu ke Ibu di kantor.
Dengan suara yang lemas: nggak tahan nih Bu... aku minum ya, tiga gelaaas aja....

Sudah dua hari ini mas Hafizh terserang batuk lumayan hebat, jadi Ibu agak nggak tega melihat dia berpuasa. Jadi saat waktunya sahur sengaja Ibu nggak membangunkan mas Hafizh, Ibu biarkan mas Hafizh bangun dengan sendirinya sekitar jam 5, baru kemudian Ibu paksa 'sahur' yang banyak :D. Siangnya juga Ibu paksa mas Hafizh berbuka puasa dengan makanan, meskipun dia nggak mau. Doakan supaya mas Hafizh segera sembuh dan bisa berpuasa lagi seperti biasa yaa...

Hari Senin tanggal 24 September lalu, mas Hafizh berbuka puasa bersama di sekolah, bersama seluruh murid Grade-1, para guru dan orangtua murid. Tema untuk Grade-1 adalah Abu Nawas. Acara yang sangat menyenangkan! Ibu baru tahu deh kalo si cerdik Abu Nawas itu nama aslinya adalah Nasherudin Hoja :).
Sore itu ada pertunjukan operet dari murid-murid, ceramah, shalat maghrib berjamaah lalu makan bersama. Oh iya, mas Hafizh kebagian tugas membaca saritilawah dalam acara ini.


menanti maghrib dengan operet dan ceramah


akhirnya makan juga...
ki-ka: mr.Chairin, Faiz, Hafizh, mr.Ranto

Selamat memasuki sepuluh hari terakhir puasa yaa...
Semoga kita semua berhasil melewatinya dengansebaik-baik amalan. amiin.

Friday, September 28, 2007

The Power of The Dream

Celine Dion

Deep within each heart
There lies a magic spark
That lights the fire of our imagination
And since the dawn of man
The strenght of just "I can"
Has brought together people of all nations

There’s nothing ordinary
In the living of each day
There’s a special part
Every one of us will play

Feel the flame forever burn
Teaching lessons we must learn
To bring us closer to the power of the dream
As the world gives us its best
To stand apart from all the rest
It is the power of the dream that brings us here

Your mind will take you far
The rest is just pure heart
You’ll find your fate is all your own creation
Every boy and girl
As they come into this world
They bring the gift of hope and inspiration

Feel the flame forever burn
Teaching lessons we must learn
To bring us closer to the power of the dream
The world unites in hope and peace
We pray that it will always be
It is the power of the dream that brings us here

There’s so much strength in all of us
Every woman child and man
It’s the moment that you think you can’t
You’ll discover that you can

The power of the dream
The faith in things unseen
The courage to embrace your fear
No matter where you are
To reach for your own star
To realize the power of the dream


~Ayah's favourite motivation song~
Guess it will soon be his ringtone :)


Friday, September 21, 2007

Delapan


Lemparan penuh cinta dari mamanya Rafi dan ibunya 2B. Ditangkap dengan penuh cinta juga, meskipun rada malu karena bakal ketauan kebiasaan2 anehnya.

8 habits/fact about me:

Selimutholic
Anytime anywhere, kalo tidur kudu harus wajib pake selimut. Mau cuaca dingin atau panas, minimal bagian pinggang kebawah harus tertutup selimut kalo mau tidur nyenyak. Repot gak siih... enggak juga, soalnya selimutnya gak harus berupa selimut sungguhan. Kalo lagi kepepet saya pernah pakai sarung, mukena, handuk, sprei bahkan bedong bayi, untuk ditransform menjadi selimut. Sungguh aneh... :D

Cengeng
Juara deh kalo ada lomba cengeng. Saya SANGAT mudah menangis. Di kantor, hanya sekedar mengingat-ingat anak2 dirumah, saya bisa langsung menangis. Teringat ibu saya yang nun jauh disana, mata saya bisa kontan berkaca. Saya cepat sekali menangis nggak cuma saat melihat korban2 kriminal di berita televisi atau membaca cerita tentang rasa kehilangan atau mendengar cerita kesulitan hidup, tapi juga ketika saya sedang sangat bergembira :).

Nggak Suka Mall
Kalo nggak penting banget ada yang harus dibeli atau ada acara khusus di mall atau ada undangan makan di suatu tempat makan di dalam mall, saya nggak bakalan pergi ke mall. Itupun biasanya saya langsung ke tempat yang dituju trus langsung pulang. Nggak suka jalan2 window shopping sebenarnya. Belanja bulanan aja cuma di supermarket biasa, nggak mau ke hypermarket yang gede-gede itu, capek muter2nya :D

Tukang Ngumpulin Sampah
Ini nih yang suka bikin si Ayah sewot :). Isi dompet saya baru akan disortir isinya kalau sudah nggak bisa dilipat lagi karena kepenuhan, bukan penuh sama uang tapi sama kertas2 struk ATM & kartu kredit, bon2 belanjaan, catatan2 bahan kue yang mau dibeli, copy resep dokter, dll. Hal yang sama terjadi dengan tas dan meja rias dan dapur. Baru kemarin si Ayah nanya sambil lalu tanpa nunggu jawaban, itu kaleng-kaleng susu mau dibikin apa? sambil nunjuk tumpukan kaleng bekas susu dek Haqqi yang sudah tinggi. Hehe... peace ya Ay!

Mandi Kilat
Dari pada nggak mandi :p. Yang penting bersih kan.

Baca Sambil Tiduran
Ini cara membaca paling asyik, makanya aku gak suka ke perpustakaan soalnya gak bisa sambil tiduran :p. No wonder lah pake kaca mata sejak es em a. Sayangnya sekarang kebiasaan buruk ini menurun ke mas Hafizh, jadi susah kan ngelarangnya, kayak ngelarang diri sendiri :)

Gak suka masak
Memasak memang sudah menjadi kewajiban, tapi kalo disuruh memilih mending disuruh bikin kue segambreng-gambreng deh daripada disuruh masak :D

Tea-Lover
Sebut segala jenis teh, semua saya suka!. Sehari bisa berkali-kali deh minum teh, yang dingin yang hangat yang botolan yang kotakan yang bikin sendiri, yang pakai madu pakai lemon pakai susu, pagi siang sore malam gak milih waktu. Pokoknya cintaaaa sama teh.

Selesai, untung cuma disuruh delapan. Sekarang tinggal meneruskan tugas ini ke delapan korban berikutnya :). Yaitu:
Angky
Diah
Dewi Cenil
Maki
Ani
BundaRadit
Mb Lilik
Rahma

Ini rules-nya ya:
1. Each blogger must post these rules
2. Each blogger starts with eight random facts/habits about themselves
3. Bloggers that are tagged need to write on their own blog about their eight things and post these rules. At the end of your blog, you need to choose eight people to get tagged and list their names.
4. Don’t forget to leave them a comment telling them they’ve been tagged and to read ur blog.

Selamat menikmati! ;)

Wednesday, September 12, 2007

Ramadhan lagi... :)

Mohon maaf atas segala tutur kata dan
prilaku yang tidak berkenan,
semoga terhapuskan dengan ketulusan hati.

Selamat menunaikan semua ibadah Ramadhan
semoga kita semua berhasil meraih kemenangan.
amiin..


~IpungRatiHafizHaqqi~

Thursday, September 06, 2007

Seragam

Kaos kembar pertama Mas dan Adek. Gratisaan...! :D
Sayang Adek gak mau nyoba topinya sama sekali.


*seragam family gathering ultah kantor ibu kemarin ;)

Thursday, August 23, 2007

Merdeka!


Aduh... susah banget ya mau mengibarkan merah putih
tinggal sedikit lagi, malah jatuh...


pelan-pelan... konsentrasi.... terus berusaha...


Yess! berhasil... berkibarlah benderakuw!!


banyak yang mau ngerobohin niih
hmm... ternyata yang paling susah tuh menjaganya ya...


Tuesday, August 21, 2007

Gagal itu biasa...

Terus berusaha, itu baru luar biasa...

Itu adalah motto yang selalu kita dengungkan kepada mas Hafizh sejak dia mulai mengenal arti kata; prestasi, meraih tujuan, menang, gagal, persaingan. Yang sangat ingin kita sampaikan kepada mas Hafizh adalah bahwa hasil akhir tidaklah terlalu penting, yang paling penting adalah PROSES dalam mencapai hasil akhir tersebut.

Setahun yang lalu, mas Hafizh masih terlihat ragu untuk berkompetisi. Kita tahu bahwa yang ditakutkannya adalah kekalahan, walaupun alasan yang dipakainya adalah malas, capek, dsb. Biasanya hanya perlombaan yang dia yakin dia bakal menang saja yang mau diikutinya. Tapi motto diatas tidak berhenti kita dengungkan.

Mas Hafizh nggak harus menang kok, yang penting mas Hafizh sudah berusaha sebaik-baiknya, meskipun kalah tapi kan mas Hafizh bisa ikutan lomba dengan gembira, kalau mas Hafizh gembira Ibu juga gembira loh, kita semua gembira itu sudah lebih dari cukup.

Kurang lebih begitulah kalimat yang sangat sering saya ucapkan untuk memberi semangat pada mas Hafizh. Kita nggak mau mas Hafizh takut bersaing atau menganggap kemenangan adalah satu-satunya tujuan utama. Nggak cuma di moment perlombaan, tapi juga dalam kegiatannya sehari-hari, misalnya saat semangatnya kendor ketika gagal menyusun puzzle yang rumit, motto diatas kembali kita dengungkan, sehingga dia kembali berusaha menyelesaikan pekerjaannya.

Tahun ini, di moment HUT kemerdekaan, terbukti motto diatas sudah menempel dikepalanya. Semua perlombaan diikuti oleh mas Hafizh tanpa takut tidak mendapat juara. Alhamdulillah, mas Hafizh bisa menikmati semua perlombaan dengan gembira.

Di sekolah, selesai upacara, semua murid bergegas berganti pakaian untuk mengikuti perlombaan2. Setiap grade yang masing2 terdiri dari 3 kelas mempunyai lokasi perlombaan masing2. Aneka lomba diadakan baik perorangan maupun beregu. Orang tua murid juga punya lokasi perlombaan sendiri loh melawan para guru, tapi saya memilih untuk mengikuti kegiatan mas Hafizh di lokasi grade-1.

Ada satu perlombaan yang kelihatannya sangat sulit dikuasai oleh mas Hafizh, yaitu lomba memasukkan pensil kedalam botol. Lomba disini tidak mencari juara 1, 2 atau 3, tapi setiap anak diperbolehkan berulang kali berlomba bersama tiga anak yang lain. Hadiahnya
'hanya' berupa makanan kecil atau minuman kotak untuk setiap yang berhasil memasukkan pensil lebih dahulu.


Mas Hafizh selalu menjadi urutan terakhir!. Tapi yang mengagetkan saya, mas Hafizh tidak berhenti berusaha sampai pensilnya benar-benar masuk ke dalam botol meskipun sudah jelas dia tidak memenangkan lomba. (Anak2 yang lain biasanya langsung menghentikan usahanya ketika sudah ada yang menang lebih dulu). Ternyata mas Hafizh butuh waktu cukup lama untuk berkonsentrasi memasukkan pensil :D.
Hebatnya, semua guru dan teman terus memberi semangat pada mas Hafizh untuk menyelesaikan lomba, tidak ada yang mengolok-olok, bahkan para guru memujinya karena pantang menyerah. Alhasil, meskipun kalah mas Hafizh tetap mendapat aplause dan hadiah! :D.

Saya yang memantau dari jauh dengan bangga mengacungkan dua jempol untuk mas Hafizh, ketika dia menghampiri; yang penting aku berusaha kan Bu?
Ughh... langsung saya peluk dia dan bilang; iya, yang penting mas tetap gembira kan?
mas Hafizh mengangguk-angguk dan bilang: aku mau coba lagi ah...

Lalu dia berlari lagi ke arena dan mengantri kembali untuk lomba yang sama. Di percobaan keduanya mas Hafizh tetap jadi yang paling lamaaa memasukkan pensil, tapi seperti tadi juga keceriaan tidak hilang dari wajahnya. Aduh nak... kayaknya kamu memang ada masalah dengan pensil dan botol itu ya.. :D


lomba estafet bola & lomba memasukkan pensil ke dalam botol

Lain di sekolah, lain lagi di rumah. Jumat sore ada banyak perlombaan juga di komplek. Salah satunya ya pensil dan botol lagi. Mas Hafizh tetap belum berhasil memenangkan lomba ini, tapi sayangnya suasananya berbeda dengan di sekolah, tidak ada guru yang sabar menunggu usahanya berhasil atau teman2 yang tidak menertawakan, mas Hafizh dipaksa panitia menghentikan usahanya memasukkan pensil karena sudah diperoleh juara 1, 2 dan 3. Mas Hafizh terlihat sangat kecewa, saya tau dia hanya ingin menyelesaikan tugasnya sampai selesai seperti di sekolah tadi. Saya hanya bisa menghiburnya dengan bilang bahwa permainan lain harus segera dimulai, jadi gak bisa menunggu lama :(.

di rumah: lomba memecah bola air & balap karung

Oh iya, tahun ini mas Hafizh juga tidak berhasil menjadi juara makan kerupuk seperti tahun2 lalu karena alasan yang sangat lucu. Tahun ini peraturannya berubah, jadi peserta lomba boleh membuang kerupuk yang berhasil digigit. Tapi mas Hafizh sebagai pencinta kerupuk sejati menolak peraturan itu. Haha... jelas aja kalah, kalau peserta lain membuang kerupuk hasil gigitannya supaya cepat menang, mas Hafizh malah memakan jatah kerupuknya sampai habis tidak peduli predikat juara makan kerupuk lepas dari tangannya. Kalau dibuang kan mubazir, gitu katanya, haha...

Begitulah cerita 17 Agustus-an kami, banyak hal baru yang bisa dipelajari mas Hafizh tahun ini. Semua perlombaan di sekolah dan di rumah dikuti dengan gembira dan bersemangat meskipun tidak semua bisa dimenangkannya. Eits, juara satu balap karung tahun ini berhasil loh direbutnya. Horee...!

foto-foto liputan lengkapnya disimpan disini

Monday, August 20, 2007

Upacara



Belasan tahun! iya ternyata sudah belasan tahun yang lalu saya terakhir kali ikut upacara bendera secara langsung. Upacara penaikan bendera yang setiap hari senin dulu waktu jaman sekolah terasa amat sangat menyebalkan dan segala akal daya diupayakan untuk menghindarinya :p.

Tapi jumat lalu, di upacara 17 Agustus sekolah mas Hafizh, saya -aneh sekali- sangat antusias mengikutinya ketika diumumkan bahwa orangtua murid (yg memang diundang ke sekolah) boleh mengikuti upacara di tepi lapangan. Segera saya berdiri di barisan paling depan dan mengikuti upacara dengan khusuk :D.

Melihat bendera merah putih dinaikkan, Indonesia Raya -satu stanza- dinyanyikan, mendengarkan pidato pembina upacara, membaca text Pancasila bersama-sama, mendengar lagi pembukaan UUD yang dulu sangat saya hapal, mendengar naskah proklamasi dibacakan, menyanyikan lagu-lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera kertas, semua saya ikuti dengan semangat dan hati (juga mata) yang menghangat :).

Ah... rasanya memang perlu setahun sekali saya ikut upacara secara live, supaya saya selalu sadar bahwa saya sangat -masih sangat- cinta negeri ini.


Monday, August 13, 2007

Nyuwuun...


Inilah hasil didikan intensif dari Ayah :). Dek Haqqi jadi sopan sekali setiap meminta sesuatu, (meskipun sesuatu itu adalah miliknya sendiri yang diambil secara paksa :D).
Terus begitu ya dek, sampai besar!.

Melihat wajah polosnya setiap kali 'nyuwun' dengan kedua telapak tangan terbuka didepan dada, siapa juga yang tega untuk nggak ngasih yang dia minta :).



aku suka deh mainan warisan mas Hafizh yang ini


loh kok diambil syiih... Nyuwuuun...


Ahh... kalo sopan pasti dikasih lagi deh


Makasiih...

.

Thursday, August 09, 2007

romantis? ah enggak...


Iya sayangkuw… udah di jalan niih…

Itu salah satu kalimat spontan yang biasa banget saya ucapkan saat berbicara dengan suami tertjinta. Tapi ternyata hal yang biasa buat kita bisa sangat tidak biasa bagi telinga orang lain.

Beberapa hari yang lalu kalimat itu sempat saya ucapkan saat menjawab telpon suami saya. Waktu itu saya sedang berada dalam mobil tebengan seorang teman. Seisi mobil (ada tiga orang selain saya) langsung geger bahkan sebelum saya menyelesaikan percakapan saya di telpon. Rupanya kata sayangku itu yang jadi masalah :).

Gue seumur-umur kawin belum pernah tuh bilang gitu sama istri gue, kata seorang teman yang kebetulan satu-satunya lelaki dalam mobil itu.
Duuh…sayang..…
Romantis banget… gue sih gak bisa tuh begitu
kurang lebih begitu deh celetukan yang lain.

Bingung, dimana letak salahnya, kenapa jadi malu begini. Padahal saya sama sekali gak bermaksud ber-romantis2-ria, semua bener-bener spontan karena sudah menjadi kebiasaan. Kata sayang, cinta, dear, honey, darling sudah nggak diatur lagi sering keluar sendiri dari mulut saya, buat suami dan buat anak-anak.

‘Sayang-sayangan’ gak cuma saat senang. Lagi marah, sedih, ngantuk, laper, tetap kok pake kata sayang dkk meskipun dalam intonasi yang berbeda-beda. Percaya deh, kalimat sayang ini membuat kita tetap tidak 'berjarak' satu sama lain meskipun emosi jiwa lagi meluap.

Suami saya sendiri sudah gak menganggap kata-kata itu adalah kalimat romantis. Dulu waktu awal-awal menikah sih memang beliau ini masih suka salting kalo dipanggil mesra dikit, tapi sekarang sudah menjadi hal yang biasa banget.

Eits, tapi jangan salah, meskipun suami saya terbiasa mendengar saya berhamburan cinta dan sayang, bukan berarti dia juga terbiasa mengucapkan hal yang sama kepada saya. Makanya kalau dia sesekali memanggil saya sayang saya masih suka deg-degan, haha…

Suami saya juga punya panggilan sayang buat saya dan dia tahu betul kalau saya suka sekali dipanggil begitu olehnya, tapi jangan harap panggilan itu diucapkannya setiap saat. Hmmm.... nyenengin istri aja dihemat-hemat ya. Tapi bagus juga sih, jadinya gak cepet basi, masih tetap bisa bikin senyum mengembang lebar dan masih sanggup meredakan kesal kalau lagi 'ribut' :).

Jadi teman-teman semobil-setebengan-seperjuangan, maafkanlah saya yang suka gak sadar diri dan mungkin kemarin sudah membuat telinga kalian nyutnyutan. :D


ps: untuk cayangku yang lagi di Yogya…
segeralah pulang, apalah diriku tanpamuu.. huhu…

Friday, August 03, 2007

Motor oh... motor :)


Pernah nggak naik motor, trus keserempet motor lain, tapi motor kita bahkan gak goyang sama sekali? Nah.. tadi pagi kejadian tuh begitu, dua kali pula. Yang pertama di jalan Cinere Raya, mas Ipung sama sekali gak tau kalo motor di belakang nyenggol bumper motor kita alias paha sebelah kananku :p.

Waktu aku teriak kesakitan, dikiranya cuma kaget aja karena si motor oleng ke arah motor kita, trus yang punya motor juga udah melambaikan tangan tanda minta maaf. Okelah, cukup dong 'pemanasan' pagi itu.

Lah kok kejadian lagi di daerah Pondok Labu yang lagi macet banget. Biasa deh motor2 kan bergerombol kayak tawon gitu. Kali ini si moge yang berisik di sebelah motor kita yang menabrakkan rodanya ke paha dan kaki kananku (lagi). Astaghfirullah, sakitnyaa... sebagian telapak kakiku sempat nyelip ke roda depan si moge, hiks. Gak tahan juga sampe nangis.

Mas Ipung (yang motornya gak ngaruh sama sekali, busyet... bumpernya memang oke banget sih :p) baru 'ngeh' dan menghentikan motornya kira2 200 meter dari TKP trus memeriksa kakiku. Huhu... aku malah buru2 nyuruh mas Ipung jalan lagi, biar gak diliatin orang (soalnya si moge juga ikutan berhenti waktu lihat kita berhenti di pinggir jalan).

Aku nggak papa kok, bener, cuma sedikit memar di kaki dan sekujur kaki kanan berasa pegel aja sampe sekarang *ngelirik jam, sekarang jam 11 siang*.
Masih bersyukur kejadiannya pas udahan nganter mas Hafizh sekolah. Masih untung bukan kemarin waktu lagi bawa ciskek buat jeng Lesca (hwaa... bisa bubar deh itu kue secara aku memangkunya selalu diatas paha kanan :D)

Yang paling penting aku cuma perlu introspeksi nih, barangkali ini teguran ringan dari Allah buatku pribadi, barangkali ada kelalaian dalam menjalani hari yang lalu. Barangkali ini bisa jadi penggugur dosa kecil kalau berhasil melewati dengan ikhlas dan mengambil hikmahnya. Amiin.


ps: for my lovely biker, you're the best in the world,
but please be more carefull ya dear...
jalan raya di jakarta gak abis2nya bikin deg2an :)

.