Tuesday, December 27, 2011

jalan-jalan di Kampong Glam

Kampong Glam adalah komunitas Melayu di Singapura, mungkin lebih tepatnya komunitas muslim ya, karena disana banyak juga penduduk Arab & India muslim. Lokasinya di daerah Bugis, nggak jauh dari stasiun MRT Bugis, cuma beberapa blok dari hotel kita di perjalanan kali ini.
Kelihatan sekali pemerintah Singapura mempertahankan keaslian tempat ini, dan menjadikannya obyek wisata.
Jadi wisatawan yg bosan dengan gemerlap mall² besar di Singapura, bolehlah kunjungi tempat ini. Wisatawan muslim juga gak akan bingung cari makanan enak dan halal disini.

19 Desember 2011 pagi, Singapura masih diguyur gerimis, dingin! Sarapan shake kita waktu bangun tidur tadi sepertinya cepat sekali terbakar, sungguh pas untuk mencari jajanan hangat diluar sana. :D


Keluar hotel langsung terlihat kubah Masjid Sultan, yang merupakan masjid tertua di Singapura. Sayang kita gak sempat shalat dzuhur disana karena sudah harus check-out dari hotel.
Di seberang masjid ada jejeran restoran India muslim, bolehlah pilih nasi biryani, atau deer murtabak (martabak daging rusa) yg yummy banget. Coba dulu porsi kecil SGD10, jangan kaget kalo yang keluar ternyata cukup besar, pas buat berempat :D.


Ada pertokoan tekstil di sepanjang salah satu jalan di belakang masjid Sultan, kain² khas melayu seperti renda dan brokat masih banyak dijumpai disini, termasuk jasa penjahitannya. Ada jalan yg terdapat toko² cindera mata, karpet dan keperluan kaum muslim atau etnis Arab seperti sajadah, tasbih, wewangian, dll. Ada juga jalan yang terisi deretan restoran melayu, dengan interior yg klasik dan ditonjolkan keasliannya.



Di sudut jalan banyak ditemui cafe-cafe sederhana yg asri, masih dengan bangunan kuno-nya, enak banget duduk² disitu sambil menikmati penganan khas melayu spt Talam Keladi dan teh tarik kurang manis ;).


. jadi pemuda jadul deh.. ;)

Sayang salah satu lorong dimana Masjid Sultan berada persis diujung lorongnya sedang ditutup untuk keperluan renovasi jalan, padahal bagus sekali kalo jadi objek foto (baca: latar belakang foto :p). Katanya di lorong itu ada butik² lucu juga beberapa toko benda seni.

Cuma punya setengah hari disini, gak sempat menjelajah Bugis Village yg katanya juga banyak makanan enak. *lha kok yg dicari makanan terus yaa*

Monday, December 26, 2011

18 Dec 2011: Universal Studio Singapore

Ini adalah project entertaining si cowok² kecil, terutama mas Hafizh. Wahana baru Transformer the Ride-nya itu bikin dia mupeng sejak lama. Kita beli tiket pesawat paling pagi, supaya bisa masuk USS lebih pagi juga. Jadilah kita subuhan di Soetta, Alhamdulillah anak² enjoy banget seharian.

Sampai Singapura jam 8an pagi, langsung naik taxi ke Landmark Village Hotel di Bugis. Recommended hotel nih, service & lokasinya asik. Kebetulan lagi ada special rate dari Agoda.
Abis check-in langsung ke stasiun MRT Bugis yg cuma selemparan pisang dari hotel, menuju Vivo City trus nyebrang dgn monorail ke Sentosa.
Baru tahu, ternyata gak harus masuk USS utk berfoto di depan Globe raksasa itu ya.. :))


Kita sudah beli voucher USS dari Jakarta via JalanJajanHemat.com untuk menghindari antrian tiket yg panjang saat peak season spt sekarang. Sampai USS kita tinggal menukar voucher di loket khusus penukaran tiket.

Kita juga sudah googling wahana²/pertunjukan apa yg akan kita kunjungi supaya gak kehabisan waktu. Jadi dari depan - area Hollywood- ambil arah ke kiri.

Madagascar. Ikutan perahu yg masuk ke semacam istana boneka gitu, tapi boneka²nya adalah si Marty dkk. kesukaannya abang Haqqi.


Far Far Away. Pertunjukan 3D ttg Shrek yg berusaha menyelamatkan princess Fiona. Bagus banget! Antri panjangan dikit gak rugi lah, cuma abang Haqqi yg rada takut pas adegan gelap²an dan kaget²an-nya.

The Lost World. Pas banget keluar dari Shrek 3D, pertunjukan potongan adegan film Waterworld-nya om Kevin Costner dibuka. Gak nyangka ternyata sangat menghibur, bahkan abang Haqqi bisa tertawa terbahak-bahak disini. Yg penting jangan duduk di zona depan kalau nggak mau basah.


Pas gerimis pas lapar! Jadi masuk ke cafe-nya Jurassic Park aja. Pilih masakan Indonesia/Malaysia. Rata² SGD9-10 per porsi makanannya.



Keluar dari cafe dino, masih gerimis, jalan terus aja. Ada 'asongan' yg jual jas hujan transparan @SGD.2. Kita pilih jaketan aja *pelit.com*.

Ancient Egypt. Sayang banget wahana Treasure Hunt yg sudah diincar gak beroperasi gara2 hujan. Padahal disitu anak² bisa 'nyetir' jeep sendiri sambil cari harta karun.



Sci-Fi City. Lihat antrian Transformer the Ride 4D panjang sekali, sekitar 90menit. Waduh!
Sudah jam 5 sore, belum sholat dzuhur-ashar. Kalo ikut antri bakal lewat nih jam sholat. Haqqi juga terlihat udah ngantuk, capek krn melewati jam tidur siangnya plus kekenyangan.
Lokasi ini udah dekat dgn pintu keluar dimana tempat sholat berada. Kita putuskan sholat dulu. Habis sholat abang Haqqi benar² tdk bisa ditahan ngantuknya, jadiii.. tidur deh di kursi di tepi jalan Holywood :)) ya udah ibu temenin, biar mas & ayah aja yg lanjut petualangannya.



Transformer the Ride 4D yg katanya premiere seluruh dunianya di USS itu, memang super bagus, mas Hafizh & Ayah kasih semua jempol yg mereka punya. Ah dasar cowok²! Tapi untung abang Haqqi gak ikut, kemungkinan dia bakal takut krn kata Ayah jauh lebih 'serem' drpd di Shrek3D tadi.



New York. Wajib nih masuk ke pertunjukan Light, Camera, Action!. Bikinan Spielberg ini ngasih lihat special² efect yg dipake di film² Holywood, spt badai, ledakan² dll. Bagus!

Jam 8 malam, baru kelar deh acara jalan², memutuskan langsung pulang ke hotel. Capek tapi happpyyy!

Dan Singapura masih diguyur gerimis.

sekedar tips:
• Seperti biasa, bawa botol minuman krn disana air mahal :p. Nanti bisa isi ulang di keran air minum yg gratisan.
• Baterai kamera kudu full ya, object fotonya banyak dan bagus². Ada tokoh² film sering mondar mandir siap ditodong foto bareng, spt Chaplin, tante Monroe, Frankestein sampai Po si Kungfu Panda. Pokoknya bingung nyortir foto yg mau diposting di blog. :))
• Utk yg muslim, tempat sholat ada di baby center, persis di sblh kiri pintu masuk, tapi wudhunya hrs di toilet yg ada di sblh kanan pintu masuk :p. Tidak ada petunjuk jelas, info itu hasil tanya kanan-kiri.

Thursday, December 08, 2011

Lagunya Annie



Sering nggak mengalami ini: mendengar sebuah lagu lama, lalu sejenak terlempar kembali ke suatu masa dimana lagu itu menjadi soundtrack-nya, terasa lagi suasana hati ketika itu bahkan seperti mencium kembali aroma udara pada saat itu.
Tadi malam waktu saya membantu si sulung menyiapkan presentasi salah satu project pelajaran di sekolah dengan gitarnya, seperti biasa setiap saya memegang gitar, ada lagu yang wajib saya mainkan -dengan kemampuan pas-pasan-, lalu sesudahnya bengong selama beberapa detik. Annie's Song-nya John Denver.

Setiap mendengar atau memainkan lagu itu, saya mendadak berada di parkiran kampus dipati ukur, duduk manis bawah pohon rindang, tempat saya dan sahabat-sahabat saya biasa menunggu -menunggu apa saja-.
Disana saya dan Lesca, salah satu sahabat saya yang baik hati yang memperkenalkan lagu ini pada saya, seringkali menyenandungkan lagu ini. Tapi saat itu cuma kita berdua yang begitu suka sama lagu jadul ini (iya, bahkan di tahun 90-an lagu ini sudah jadul banget :D). Lesca dulu punya kaset lagu ini yang dinyanyikan John Denver hanya dengan iringan akustik gitarnya, masih nyimpen Ca?.
Biasanya teman-teman yang lain cuma bisa pasrah -sambil nyela- kalo kita berdua udah mulai berduet sumbang menyanyikan lagu ini, haha..

Saya ingat, waktu itu kita sedang menunggu jam latihan paduan suara, kita bahas setiap bait liriknya, membayangkan betapa cintanya om Denver ini kepada Annie istrinya. Lalu kita menarik kesimpulan bahwa om Denver ini adalah salah satu manusia paling romantis di dunia dan Annie adalah salah satu wanita paling beruntung sejagad raya.
Ahh.. gadis-gadis muda yang naif. :D


you fill up me senses like a night in a forest
like the mountains in springtime, like a walk in the rain
like a storm in the desert, like a sleepy blue ocean
you fill up my senses come fill me again.

come let me love you, let me give my life to you
let me drown in your laughter, let me die in your arms
let me lay down beside you, let me always be with you

come let me love you, come love me again.


Thursday, December 01, 2011

Jelang SD

Bungsuku yang imut, sekarang sudah lima-setengah tahun usianya, masih duduk di TK-B. Melihat tingkah lakunya yg masih 'bayi' itu, kok rasanya gak tega ngebayangin dia masuk SD ya? :))
Seperti mas Hafizh dulu, ibunya gak pernah mengajarkan baca-tulis-hitung dengan serius, apalagi dibawa ke tempat les. Sambil lalu aja dibawa bermain, sekolahnya pun mengajarnya 'santai' begitu meskipun disediakan juga ekskul baca-tulis-hitung bagi orang-tua yang ingin anaknya 'cepat pintar'.

Haqqi gak ikut ekskul, bukan ibunya gak pengen anaknya cepat pintar, tapi udah yakin kalo anaknya memang pintar, hehe... maksudnya anak-anak mah pasti juga bisa sendiri tanpa harus belajar terlalu serius. Bermain sajalah nak, sepuasmu! :)

Dengan sambil lalu aja Haqqi udah lancar baca tulis sejak mulai masuk TK-B. Belakangan ini berhitung secara logika juga udah lancar sampai angka 30-an.

Sekarang hobinya menulis, menggambar, mencatat penjumlahan, lalu menempel semua hasil karyanya itu di dinding, sampai salah satu dinding (yg dizinkan ibu :D) penuh. Dia sendiri yang menempelkannya pakai selotip dengan memanjat kursi, dan melarang keras siapapun mencopotnya. :))

Ibunya suka ketawa sendiri baca tulisan-tulisannya itu. Isinya berbeda-beda pada setiap kertasnya, kebanyakan berupa daftar benda atau kegiatan. Ada daftar alat-alat dapur, ada nama-nama mainan, ada juga daftar menu makanan. Lucunya, semua kertas pasti dilengkapi dengan nama hari dan tanggal dia membuatnya. :)

Tanggal 26 November lalu, Haqqi juga sudah mulai di-observasi oleh calon SD-nya untuk menilai kesiapan calon siswa. Tidak melewati proses panjang pencarian sekolah seperti waktu mencari SD buat mas Hafizh, sekarang sudah tinggal setor booking-fee aja ke Lazuardi, hehe..

Karena Lazuardi adalah sekolah inklusif (bukan eksklusif, yg menerima murid berdasarkan tingkat kemampuan akademis tertentu), jadi tidak ada tes baca-tulis-hitung, semua diterima berdasarkan first in first serve. Begitu Lazuadi buka pendaftaran, Haqqi langsung daftar, makanya di-observasinya juga duluan.

Sama seperti observasi mas Hafizh dulu, ibunya juga kesulitan mengintip, padahal pengen tau deh gimana Haqqi -yang masih 'bayi'- itu menjawab setiap pertanyaan. Hampir satu jam prosesnya, Haqqi berpindah dari satu meja ke meja lainnya dan ibunya cuma bolak-balik ngintip dari kaca di pintu. :D
Setelah selesai, dinyatakan siap masuk SD, langsung ukur seragam. Alhamdulillah! Haqqi bilang: aku sekarang mau deh masuk kelas satu. Sebelumnya dong bilangnya mau TK aja. :))

Sekarang ini insyaAllah masih ada setengah tahun, buat ibunya untuk menikmati masa-masa punya anak TK. Aihh...