Jumat pagi lalu, ruangan kantor saya tiba-tiba geger, khususnya oleh para cewek. Dari dinding ruangan kantor kami yang memang full kaca, terpampang sangat jelas spanduk di gedung pusat belanja Plaza Senayan, bunyinya gini: Metro Big Sale, up to 70% Today Only!
Padahal nih ya, menurut teman-teman saya, sudah sejak seminggu sebelumnya Metro memang menggelar diskon besar hingga 50% sampai akhir bulan maret 2008. Tapi spanduk besar di hari jumat itu tetap menggoda teman-teman saya, meskipun sebagian dari mereka sudah sempat belanja sepanjang minggu itu.
Saya pun tergoda. Melirik ke arah kaki, dimana sepatu yang saya pakai kerja setiap hari berpanas-panas & berhujan-hujan sudah mulai sedikit menganga (hehe.. namanya juga godaan, baru mengelupas sedikit aja dibilang menganga). Teman-teman saya juga semangat ngomporin; kemarin sepatu merk-A udah didiskon jadi sekian loh, siapa tau sekarang turun lagi tuh harganya, yuk yuuk..
Jadi deh, saya yang sepanjang minggu itu tidak tertarik walau sekedar melihat-lihat isi Metro, terbirit-birit ikut menyebrang ke Plaza Senayan dengan semangat 2008 yang penuh harapan :p.
Sampai disana, saya yang ternganga! Jauh lebih besar dari nganga-nya sepatu saya :D. Tidak saya duga, Metro penuh dengan manusia, mostly perempuan. Sepertinya saya melihat Becky Bloomwood si shopaholic itu ada dimana-mana. Sempat ragu apakah saya salah masuk gedung perbelanjaan, jangan-jangan ini Tanah Abang menjelang lebaran.
Sangat terasa ekpresi panik bertebaran dimana-mana, kepanikan takut nggak kebagian barang!.
Dua kali saya melihat mbak pegawai Metro ditempat berbeda sedang bersungut-sungut membereskan susunan display sepatu yang gak pernah rapi “tolong dong Bu, jangan diacak-acak lagi, saya capek nih beresinnya” katanya ditujukan kepada siapa saja yang mendengarnya.
Saya pernah melihat pengungsi korban bencana berebut jatah sumbangan. Saya juga pernah melihat rombongan pemulung dengan sukacita berebut menyambut ditumpahkannya isi truk sampah. Dan yang saya lihat hari itu, kurang lebih mirip seperti itu. Agak lebih miris sebenarnya mengingat perbedaan jenis barang yang diperebutkan. Disini justru terjadi rebutan mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah (hey, biarpun diskon 70% kayaknya gak ada yang harganya jadi dibawah 100ribu
Luar biasa. Melihat pemandangan begini mana ada yang percaya kalau
Tumpukan kotak sepatu setinggi kira-kira 1 meter yang semula rapi jali tersusun dengan display contoh sepatu diatasnya, hilang dari pandangan tertutup kerumunan manusia. Saya intip dengan sedikit berjingkat, ternyata semua kotak sepatu sedang diobrak-abrik dengan kalap. Tidak lama kemudian kerumunan bubar dengan meninggalkan pemandangan seperti ini:
Lihat ke arah kasir, MasyaAllah, semua (catat: semua!) kasir dipenuhi antrian ular-naga-panjangnya-bukan-kepalang. Hampir semua yang antri membawa segabruk belanjaan. Seorang teman bercerita dia harus rela berdiri kurang lebih satu jam untuk bisa membayar belanjaannya.
Tapi ternyata aura kepanikan itu menular. Benar-benar menular!. Saya dan empat orang teman saya ikut-ikutan mengantri diujung ular naga itu. Masing-masing menenteng sepasang sepatu dari merk yang sama (iya, si merk A yg sejak minggu lalu sudah diskon dan hari itu tidak berubah harganya). Bukan karena fanatik sama merk itu, tapi karena sudah tidak memungkinkan melihat-lihat merk lain mengingat padatnya manusia. Mungkin juga karena suasana pokoknya-belanja itu sangat mendominasi.
Kira-kira setelah sepuluh menit kami berdiri di antrian (dan belum bergerak maju sama sekali!), barulah tiba-tiba kami sadar, persis seperti orang yang terbangun dari hipnotis yang menguasai otaknya. Sadar betapa dungunya kami ini. Sepatu yang kami pegang itu harganya masih sama seperti minggu lalu dan masih tetap sama sampai akhir bulan depan! Lalu kenapa kami membuang-buang waktu seperti ini. Ya ampun!. Akhirnya kami keluar dari antrian, mengembalikan sepatu merk A ke tempat semula (tanpa terlihat mbak penjaga tentunya), lalu keluar dari gedung plaza senayan sambil terbahak-bahak menertawakan kebodohan kami sendiri.
Lirik kearah kaki, ahh.. sepatu tercinta, kamu masih bagus kok, nggak usah ganti dulu ya, nanti aja nunggu kado *ngedip-ngedip ke Ayah*.
Note:
*Sampai hari ini (6 hari setelah hari yang heboh itu) sepatu yang sempat saya pegang selama sepuluh menit itu masih setia menanti ditempatnya, masih dengan harga diskon yang sama. Tapi saya sudah tidak lagi berminat membelinya. Haha…
*Analisa saya nih, Metro cukup menambahkan beberapa item dengan diskon 70% (yang cuma dalam tempo setengah hari sudah ludess dibeli orang). Beri label Today Only disebelah up to 70%, pasang spanduk dan iklan di harian ternama, maka semua produk yang cuma 20% juga ikut diborong dan macetlah Senayan hari itu.
Salut Metro! Siapa sih konsultan marketingnya? :)
7 comments:
haha..emang jagoan ya marketingnya...
untung cepet sadar mbak, hehehe...
pssst, salenya msh ada?;)
wah hebat cepet nyadar mba... kalo aku sih keiknya dah kalap phase 4 he..he..
wah emang ya makhluk wanita itu ga tahan godaan belanja dan belanja ;)
alhamdulillah ya mb, cepet nyadarnya ;-)
lam kangen ;)
-Lilik-
mbLita: iya mbak, takjub banget deh aku, haha.. kayaknya aku yg ndeso deh
Yaya: sale sampe akhir maret, ayo ke metro (yg plaza senayan ya, biar ketemuan sm aku, hehe..)
Ghia: kalap phase-4?? haha..
mbLik: kalo gak kelamaan antri juga aku dah belanja deh mbak, abis itu pasti menyesal :p
*kangen juga*
Seru baca postingan mbak Ratih yg ini. Belum baca smp ending..saya td sempet komentar di hati.."Yahh...kok mbak ratih ikut ngantri juga sih?" Hehe...syukurlah mbak..klo batal beli :) Klo pesta diskon gitu..orang biasanya kejebak jd beli barang yg sebenernya gak dibutuh2in amat
Haha.. inipun terjadi lagi saat Metro BigSale bulan ini.. ampyuuuun deh.... gak tahan juga utk tdk belanja 3 potong baju buat si kakak.. hihihi..
Post a Comment