Berikut adalah catatan perjalanan kita pada tanggal 12-17 Mei 2010. Yah, udah lewat lama, maklumlah keadaan kurang memungkinkan untuk sering2 nengokin laptop :p.
Sengaja saya bagi menjadi beberapa bagian biar nggak kepanjangan. Selain sebagai rekaman pribadi, juga diharapkan bermanfaat bagi siapapun yang butuh sedikit info tentang perjalanan ke Singapura terutama buat yang akan berkunjung pertama kalinya kesana bersama keluarga (anak-anak) seperti kami kemarin :).
Sebenarnya ini adalah perjalanan rombongan Herbalife Team yang memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan training, dimana Ayahnya 2H menjadi bagian dari rombongan. Jadi saya dan anak-anak hanya nebeng jalan-jalan saja. Dari 6 hari keberadaan kami disana, ada 2,5 hari dimana saya 'keliling' Singapura bertiga saja dengan HafizHaqqi.
Transportasi
Kalau pesawat pulang-pergi Jkt-Sgp-Jkt sudah tidak perlu cerita lagi ya, pokoknya pesan seat sejak jauh hari supaya mendapat harga yang murah. Yang ingin saya ceritakan adalah transportasi selama berada disana. Angkat 4 jempol buat Singapura dalam hal ini. Wajar jika nyaris tidak ada kemacetan disana, lihat saja transportasi umumnya yang nyaman, bersih, aman, tepat waktu dan sangat terorganisir. Nyaris tidak ada ketakutan bakal tersesat karena panduan perjalan yang sudah sangat jelasnya.
Ketika baru tiba di Changi Airport, pastikan kita mengambil beberapa brosur tentang Singapura dibagian informasi. Ada peta, info tempat2 kunjungan, lengkap dengan panduan transportasi umum untuk menjangkaunya.
MRT (Mass Rapid Transit). Peta MRT menjadi benda wajib di dalam tas. Tingkat kenyamanannya nyaris sempurna. Jadwal tepat, info/sign board di stasiun juga jelas, kebersihan dalam gerbongnya tidak usah ditanya. Berani makan atau merokok dalam gerbong berarti berani kena denda SGD500-1000. Orang tua, wanita hamil, penyandang cacat dimanjakan disini, juga wanita yang membawa anak kecil -seperti saya- jangan takut tidak mendapat tempat duduk.
Jika kita bakal cukup sering menggunakan MRT, disarankan untuk membeli saja 'kartu langganan' ez-link, ketimbang membeli 'tiket' setiapkalinya. Dengan kartu ini kita bisa langsung masuk & keluar platform stasiun dengan menempelkan (tapping) kartu ini dipintu masuk/keluarnya. Kartu ez-link ini selain membuat tarif perjalanan jadi lebih murah juga bisa digunakan untuk naik bis bahkan menjadi kartu debit belanja. Kartu bisa dibeli di konter tiket seharga SGD15 dengan value sebesar SGD10, isi ulangnya paling sedikit SGD10 dan kartu ini berlaku hingga 5 tahun.
Bis kota. Tidak kalah nyamannya dengan MRT. Bis tidak akan berhenti kecuali di halte dan terminal. Panduan di setiap halte juga jelas, bis nomor berapa saja yang lewat disitu berikut rute dan nama jalan yang dilewatinya. Bahkan ada papan digital yang selalu update menunjukkan waktu, berapa menit lagi bis yang kita tungu akan lewat.
Canggihnya tetangga kita ini yaa... *berdoa biar jakarta segera bisa menirunya, amiin*
Monorail. Kereta satu rel ini bisa kita manfaatkan saat berkunjung ke pulau Sentosa. Tarifnya SGD3 pulang pergi vivo city-sentosa island.
Taxi. Pilihan terakhir. Mahal, tapi kelihatannya drivernya baik-baik ya, hehe.. gak muter-muterin rute supaya jauh. Argo cuma 3 dolar pun mereka mau antar, bahkan kembalian pembayaran selalu diberikan exactly setiap sennya. Waspada saat jam sibuk, pesan lewat telpon, atau mengambil taxi yang 'mangkal' di keramaian, karena biasanya dikenakan extra charge yang cukup besar di argometernya.
AkomodasiBanyak pilihan yang bisa diambil, dari hotel mahal hingga kost2an yang murmer. Kita kemarin ikut pada pilihan rombongan yaitu di semacam apartemen di Grange Road. Satu pintunya rata2 terdiri dari 4 kamar tidur aneka ukuran, satu kamar mandi, satu dapur yang dilengkapi alat memasak, kulkas, rice cooker, microwave, juga terdapat mesin cuci & alat setrika. Kita menempati kamar dgn tarif sekitar SGD120. Apartemennya cukup nyaman, dua boss kecil menyatakan cukup puas tinggal disana, ada kolam renang & playground yang cuma satu kali kita manfaatkan (di Indonesia kan banyak boss :p). Tapi lain kali jika kesana lagi, kita akan memilih apartemen yang lebih dekat dengan stasiun MRT. Grange Road sebenarnya cukup dekat berjalan kaki ke stasiun MRT Orchard, tapi berhubung membawa anak-anak kita memilih naik taxi menuju stasiun MRT terdekat. Berangkat pagi kita kena argo taxi sekitar SGD.4, tapi pulangnya karena peak hour biasanya kita kena SGD9,5.
Ada kok kost2an murah di sekitar Orchard & Bugis tarif mulai SGD70. Tapi konon kurang nyaman tempatnya terutama kalau membawa anak2. Jadi ya silahkan sesuaikan aja dengan kondisi kita.
MakananCukup mudah mendapatkan makanan Indonesia disana. Biasanya di setiap foodcourt di mal/tempat wisata ada konter makanan Indonesia disana. Biaya sekali makan rata2 SGD.5-6 per orangnya, kalo dikurs-in gak terlalu beda jauh juga dengan kita makan di mal2 di Jakarta. Sayangnya resto fast food seperti KFC/mcD yang mudah dijumpai disana tidak menyediakan nasi dalam menunya, jadi bagi Hafizh makan disitu ibaratnya hanya ngemil saja,
gak kenyang buu.. :D
Selama disana, makanan lokal yang jadi favorit anak2 selain indonesian food adalah chicken rice, cheese prata, mie rebus seafood ala korea (lupa namanya), kaya toast, gorengannya Old Chang Kee dan es potong tentunya ;)
Walaupun alat masak di apartemen lengkap, saya memilih untuk membeli makanan jadi untuk sarapan anak-anak (makan siang & malam kan biasanya kita diluar). Selama disana setiap malam saya membeli paket makanan Indonesia di Lucky Plaza, untuk kemudian dihangatkan di microwave esok paginya. Menu favorit: nasi ayam/ikan kremes, lengkap dengan tempe tahu, lalap sambal dan kerupuk. Atau nasi dan telur rebus saja plus abon yang dibawa dari tanah air ;). Oya, kering kentang, mie-cup, abon dan camilan kering lainnya gak ada salahnya juga bawa dari tanah air, akan membantu disaat kebosanan datang atau kelaparan di tengah malam :D.
Air mineral cukup mahal disana. Bawa air dari apartemen/hotel. Isi penuh botol minuman anak2. Maka perjalanan siap dimulai :).