Selain kesabaran, keikhlasan, keterampilan juga dibutuhkan dedikasi yang tinggi terhadap dunia anak. Itulah profesi Guru TK. Ditambah tuntutan pendidikan di Indonesia yang mengharuskan anak sudah bisa baca-tulis-hitung saat masuk SD, maka beban membebaskan anak dari buta aksara ada pada pundak Guru TK. Barangkali profesi ini adalah profesi yang paling banyak menuai pahala.
Percayalah, tidak semua orang bisa menjadi guru TK. Termasuk saya. Rasanya mengasuh anak sendiri saja sudah menguras seluruh kemampuan untuk mengontrol emosi jiwa :).
Syukurlah saya diberi kesempatan oleh TK/PG Seruni untuk merasakan menjadi 'guru sehari'. Mengajari anak-anak menghias kukis adalah tugas saya hari itu.
Saya menyiapkan 135 pcs kukis ukuran besar untuk dihias oleh para murid dan juga para bunda guru. Diluar dugaan, sambutan anak-anak sungguh luar biasa. Mereka semangat sekali mengerjakan apa yang saya sampaikan.
bunda ratih, nanti kuenya boleh dibawa pulang nggaak?
aku nggak mau yang kupu-kupu, bunda, aku mau yang ailapyu (bentuk hati, red.)
bundaa..aku maunya pakai warna merah aja..
boleh minta dua nggak bundaa..?
kuenya enaaak (-->yg ini namanya Haqqi, kuenya sudah dimakan sblm dihias, ck!)
Waw, hari yang seru pokoknya. Total saya 'mengajar' empat sesi, kelas TK-A, TK-B, PG-A & PG-B, ditambah 'mengajar' para bunda guru setelah semua murid pulang.
Kalau cuma sehari, oke sajalah saya menjadi guru TK. ;)
4 comments:
kalau loe aja ga sanggup, apalagi gw yak??
hahahaha...
btw, celemeknya keren deh surat ;-)
kapan giliran ibu2 RT 03 diajarin bikin kukis hias mbak? pasti lebih mudah dibanding ngajarin anak2 TK atau malah lebih berat ya? ...:)
•Carles, gw yakin jago-an elu deh, udah terlatih ngasuh anak tiga :D
Itu celemek oleh2 mas ipung dari aussie, gw cuma pake kl mau 'show', haha..
•mamaNajla, ibu2 RT mana mau disuruh nghias kukis, udh banyak yg jago bikinnya.
Demo bluegaz atau belajar dandan lebih menarik kali yaa.. :)
Post a Comment