Ketika Jakarta diguyur banjir, Sabtu 3 Februari 2007 , mas Hafizh perform pidato bahasa arab di acara Pentas Muharam yang diselenggarakan oleh yayasan sekolahnya. Naskah hapalan yang baru dikasih oleh bunda guru seminggu sebelumnya, berhasil dibawakan tanpa ada kesalahan. Subhanallah, ibu yang deg-degan dan senewen sebelum mas Hafizh tampil, jadi terharu banget. Gimana enggak, bahkan selama perjalanan menuju sekolah pagi itu hapalan masih belum sempurna dikuasainya. Beberapa kalimat masih terbolak-balik urutannya. Sampai akhirnya sebelum berpisah di pinggir panggung (para ortu murid harus duduk di kursi di depan panggung) ibu pesan supaya seandainya nanti lupa, teruskan dengan kalimat yang mas Hafizh ingat saja. Tapi ternyata, Alhamdulillah, di atas panggung semua urutan pidato diucapkannya dengan benar tanpa terbolak-balik :).
Setelah mas Hafizh, giliran Wulan dan Irbah -sahabat kecil mas Hafizh- menerjemahkan pidato bahasa arabnya ke dalam bahasa inggris dan bahasa indonesia. Pidatonya sih cuma kira-kira 12 kalimat panjang, tapi kalau ibunya yang disuruh menghapal dalam seminggu mungkin sudah nyerah duluan ya (belum demam panggungnya, hiii... ) :D.
Inti dari pidatonya adalah ajakan untuk bersuka cita menyambut tahun baru dan senantiasa bersemangat mengisinya dengan kebaikan-kebaikan yang lebih daripada tahun sebelumnya.
sederhana yang sudah disiapkan oleh masing-masing anak & ortu,
untuk dibagikan ke teman-teman yatim dan dhuafa.
eh, Mas Hafizh kok pipinya jadi bakpao gitu ya? :)
No comments:
Post a Comment