membongkar-muat barang untuk disumbangkan.
"kalau mau ngasih sumbangan kemana ya?" tanyanya malu-malu, sambil membuka topinya
yang basah.
"benar disini," seorang relawan bangkit menyambut "dimana barangnya?"
"ini" katanya sambil menunjuk tas yang diselempangkan di pundaknya.
"benar disini," seorang relawan bangkit menyambut "dimana barangnya?"
"ini" katanya sambil menunjuk tas yang diselempangkan di pundaknya.
Mas relawan menyiapkan tanda terima. Anak muda itu membongkar isi tasnya. Saya melirik sekilas. Tampak beberapa tshirt dan sepotong celana jins, tidak baru, namun semuanya tampak bersih terlipat.
Mas relawan tersenyum, "yang penting ikhlas ya Dik".
"saya cuma punya ini Mas, masih bagus kok, semoga bisa berguna ya"
Mas relawan mengangguk sambil menepuk-nepuk pundak si anak muda tadi, "pasti...pasti, terima kasih banyak Dik".
Saya terenyuh, juga malu.
Mungkin sumbangannya kelihatan sedikit, tapi bisa jadi itu adalah harta termahalnya. Sumbangan satu juta rupiah dari seorang pesohor sehari sebelumnya, mungkin sebenarnya sangat kecil mengingat penghasilan si pesohor bisa berpuluh-ratus kali lipat dari satu juta rupiah (itu saja masih dengan syarat harus diliput, arrgh...!).
Tahukah kamu dik, barangkali sumbanganmu ini amat sangat bernilai di mata Allah. Karena meski dalam ketiadaan, kamu masih berusaha memberikan yang terbaik yang kamu punya, untuk saudaramu yang sedang kesulitan.
8 previous comments
No comments:
Post a Comment