Ritual saya dan Hafizh menjelang tidur -sebelum berdoa dan memejamkan mata- adalah ngobrol. Apa saja bisa jadi bahan obrolan. Seputar kegiatan kami siang tadi sampai acara televisi yang tidak dia tonton bersama saya (atau yang ditonton bersama saya :D). Biasanya disaat-saat seperti ini saya menyisipkan pesan-pesan moral yang pendek dan tersamar, soalnya kalau kepanjangan dan terang-terangan Hafizh suka buru-buru ngajak berdoa :(
Berikut ini adalah percakapan 3 malam yang lalu.
+ nanti selesai sekolah aku gak mau jadi dokter ah Bu
~ trus jadi apa dong?
+ mau jadi boss
~ boleh aja, jadi boss apa Mas?
+ misalnya jadi boss di kantor ibu, boleh kan?
~ loh? kalau Mas udah jadi boss, berarti ibu sudah tua dong?
+ kan misalnya bu.. misalnyaa...
~ iya iya, oke deh boss!
+ nanti kalau ibu datang terlambat, aku nggak marah loh...
~ wah enak banget boss..
+ trus, kalau ibu mau pulang siang-siang juga boleh
~ boleh datang telat, boleh pulang cepat juga? nggak marah boss?
+ nggak dong...nanti gajinya aku tambahin deh
~ assiknyaa...
+ trus hari senin slasa rabu kamis jumat, ibu boleh libur.
~ haah?
+ enak kan bu? eh, tapi cuma ibu loh, teman2 ibu sih gak boleh...
~ (ngangguk-ngangguk)
Hmmh... malam itu tampaknya giliran saya yang disisipi pesan moral :D
6 previous comments
No comments:
Post a Comment