dalam bis kota pengap merayap
berdiri dengan gitar kecil digenggaman
gadis belia yang kumuh
memeluk bocah mungil tak kalah lusuh
lagu bandung lautan api
dalam versi tak kukenali
bernyanyi sendiri
dengan suara percaya diri
tapi bocah mungil itu terlelap nyenyak
sungguh-sungguh nyenyak
tak peduli kebisingan diruangnya
mungkin mimpinya lebih indah
daripada suara sengau didekatnya
hai gadis muda,
siapa dia dalam dekapan?
adikmu kah?
kenapa kau ajak dia mengukur jalanan?
tanya yang tak mampu terlontar
harusnya dia lelap dibuaian hangat
bukan dibawah mentari menyengat
dalam kurungan debu yang menyergap
protes hati memendam sesak
dan aku akhirnya menangis
benar-benar menangis
tanpa bisa ditepis
Blok M, 12 april 2007
rindu bocah mungil saya dirumah :(
previous comment
No comments:
Post a Comment