Kampong Glam adalah komunitas Melayu di Singapura, mungkin lebih tepatnya komunitas muslim ya, karena disana banyak juga penduduk Arab & India muslim. Lokasinya di daerah Bugis, nggak jauh dari stasiun MRT Bugis, cuma beberapa blok dari hotel kita di perjalanan kali ini.
Kelihatan sekali pemerintah Singapura mempertahankan keaslian tempat ini, dan menjadikannya obyek wisata.
Jadi wisatawan yg bosan dengan gemerlap mall² besar di Singapura, bolehlah kunjungi tempat ini. Wisatawan muslim juga gak akan bingung cari makanan enak dan halal disini.
19 Desember 2011 pagi, Singapura masih diguyur gerimis, dingin! Sarapan shake kita waktu bangun tidur tadi sepertinya cepat sekali terbakar, sungguh pas untuk mencari jajanan hangat diluar sana. :D
Keluar hotel langsung terlihat kubah Masjid Sultan, yang merupakan masjid tertua di Singapura. Sayang kita gak sempat shalat dzuhur disana karena sudah harus check-out dari hotel.
Di seberang masjid ada jejeran restoran India muslim, bolehlah pilih nasi biryani, atau deer murtabak (martabak daging rusa) yg yummy banget. Coba dulu porsi kecil SGD10, jangan kaget kalo yang keluar ternyata cukup besar, pas buat berempat :D.
Ada pertokoan tekstil di sepanjang salah satu jalan di belakang masjid Sultan, kain² khas melayu seperti renda dan brokat masih banyak dijumpai disini, termasuk jasa penjahitannya. Ada jalan yg terdapat toko² cindera mata, karpet dan keperluan kaum muslim atau etnis Arab seperti sajadah, tasbih, wewangian, dll. Ada juga jalan yang terisi deretan restoran melayu, dengan interior yg klasik dan ditonjolkan keasliannya.
Di sudut jalan banyak ditemui cafe-cafe sederhana yg asri, masih dengan bangunan kuno-nya, enak banget duduk² disitu sambil menikmati penganan khas melayu spt Talam Keladi dan teh tarik kurang manis ;).
. jadi pemuda jadul deh.. ;)
Sayang salah satu lorong dimana Masjid Sultan berada persis diujung lorongnya sedang ditutup untuk keperluan renovasi jalan, padahal bagus sekali kalo jadi objek foto (baca: latar belakang foto :p). Katanya di lorong itu ada butik² lucu juga beberapa toko benda seni.
Cuma punya setengah hari disini, gak sempat menjelajah Bugis Village yg katanya juga banyak makanan enak. *lha kok yg dicari makanan terus yaa*
Kelihatan sekali pemerintah Singapura mempertahankan keaslian tempat ini, dan menjadikannya obyek wisata.
Jadi wisatawan yg bosan dengan gemerlap mall² besar di Singapura, bolehlah kunjungi tempat ini. Wisatawan muslim juga gak akan bingung cari makanan enak dan halal disini.
19 Desember 2011 pagi, Singapura masih diguyur gerimis, dingin! Sarapan shake kita waktu bangun tidur tadi sepertinya cepat sekali terbakar, sungguh pas untuk mencari jajanan hangat diluar sana. :D
Keluar hotel langsung terlihat kubah Masjid Sultan, yang merupakan masjid tertua di Singapura. Sayang kita gak sempat shalat dzuhur disana karena sudah harus check-out dari hotel.
Di seberang masjid ada jejeran restoran India muslim, bolehlah pilih nasi biryani, atau deer murtabak (martabak daging rusa) yg yummy banget. Coba dulu porsi kecil SGD10, jangan kaget kalo yang keluar ternyata cukup besar, pas buat berempat :D.
Ada pertokoan tekstil di sepanjang salah satu jalan di belakang masjid Sultan, kain² khas melayu seperti renda dan brokat masih banyak dijumpai disini, termasuk jasa penjahitannya. Ada jalan yg terdapat toko² cindera mata, karpet dan keperluan kaum muslim atau etnis Arab seperti sajadah, tasbih, wewangian, dll. Ada juga jalan yang terisi deretan restoran melayu, dengan interior yg klasik dan ditonjolkan keasliannya.
Di sudut jalan banyak ditemui cafe-cafe sederhana yg asri, masih dengan bangunan kuno-nya, enak banget duduk² disitu sambil menikmati penganan khas melayu spt Talam Keladi dan teh tarik kurang manis ;).
. jadi pemuda jadul deh.. ;)
Sayang salah satu lorong dimana Masjid Sultan berada persis diujung lorongnya sedang ditutup untuk keperluan renovasi jalan, padahal bagus sekali kalo jadi objek foto (baca: latar belakang foto :p). Katanya di lorong itu ada butik² lucu juga beberapa toko benda seni.
Cuma punya setengah hari disini, gak sempat menjelajah Bugis Village yg katanya juga banyak makanan enak. *lha kok yg dicari makanan terus yaa*