Wednesday, October 11, 2006

Facial


Hari minggu kemarin aku facial lho. Tumben, kata mas Ipung. Nggak sengaja, niat semula cuma ikutan nganter Mama dan Nining (my mom & sis-in-law) perawatan wajah ke 'salon' di daerah Karangtengah Lebak Bulus. Ternyata sampai disana aku tergoda ;). Abis katanya nggak sakit, dan sstt....tarifnya cuma sepuluh ribu untuk facial. Murah kan. Padahal diawasi langsung sama dokter ahli kecantikan. Terakhir facial tuh jadul banget waktu aku masih muda ;-p . Kapok karena suakiiit pol. Trus muka jadi lebam dan merrah. Abis itu nggak pernah facial lagi sampai kira2 satu setengah tahun yang lalu ikutan facial sama temen-temen Bel'Air di rumah mbak Ani di Depok. Masih terasa sakit soalnya ada komedo yang membandel harus dipaksa keluar;(.

Kembali ke hari minggu lalu. Si ibu dokter yang funky itu sebenernya praktek di sebuah klinik di daerah Pondok Labu. Tapi dia juga buka usaha sendiri, ya salon itu. Ruangan mungil seluas kira2 6x3 meter, diisi lima buah tempat tidur plus lima orang pegawai yang siap 'memegang' wajah para pasien. Antri lho. Sebagian besar memang yang perlu perawatan khusus seperti jerawat yang bandel atau menghilangkan fleks di wajah. Katanya tarifnya juga masih jauh lebih murah daripada di klinik apalagi rumah sakit. Tapi yang datang untuk sekedar facial rutin juga banyak.

Facial-nya semua pake alat listrik. Pertama pake alat yang disapukan diseluruh wajah seperti setrika kecil untuk membuka pori-pori. Si ibu dokter mengawasi sambil memeriksa kondisi wajah, trus membubuhkan krim atau obat sesuai dengan masalah kulit. Setelah itu baru deh di facial pake semacam vakum kecil yang menghisap kotoran dari pori-pori wajah. Nggak sakit. Kira-kira prosesnya ada 15 menit. Konsentrasi vakum diseputar hidung, tempat komedo dan lemak betah banget mangkal. Trus baru deh the best part....massage wajah. Hmm enak, sampe ngantuk.

Terakhir baru pori-pori ditutup pake semacam rolling kecil yang ujung kabelnya harus kita genggam (untuk efek positif negatif gitu deh). Total waktu yang dihabiskan kira-kira 30 menit. Lumayan banget setengah jam sepuluh ribu udah pake konsultasi dokter. Kalau perlu dokternya akan meracikkan obat krim untuk pengobatan di rumah. Alhamdulillah wajahku nggak terlalu bermasalah, cuma sedikit berminyak di daerah T.


Nyokap pasti senang deh kalau tau putrinya ini merawat wajah. Untuk urusan perawatan muka aku memang juara deh malesnya. Mamiku tercintah itu barangkali sudah bosan nyuruh aku rajin 'cuci-muka'. Dari dulu, dibeliin susu pembersih plus astringent cuma dipakai sesekali, trus dibuang karena sudah expired belum habis juga. Sekarang musimnya pembersih wajah praktis yang tinggal usap sama aja nasibnya. Kadang ada niat pengen bersihin muka sebelum tidur dan bangun tidur, tapi teteup aja kalah sama malas ;-p. Masih ada tuh sebotol gak habis habis, sekarang udah dipakai Hafizh jadi kecap bohongan kalau dia lagi jadi tukang nasi goreng di meja riasku (minimal seminggu sekali kita harus pesan nasgor spesial sama dia).

Kenapa ya males banget? Nggak tau deh, aku lebih rajin pake sabun wajah di kamar mandi, lebih segar dan wangiii nggak bau obat ;).




10 previous comments

1 comment:

Anonymous said...

alamatnya dimana yah mbak ?