Tuesday, December 23, 2008

Mumet


Kalo isi kepala rasanya udah kepenuhan gini, tiba-tiba aja ngayal seandainya bisa punya pensieve seperti di dunia Harry Potter. Memori-memori yang kurang penting atau justru terlalu penting sehingga bikin kepala puyeng, bisa dikeluarin dari kepala (pake tongkat sihir, berarti harus ngayal punya tongkat sihir juga dong :p) lalu disimpan di baskom ajaib itu.

Hmm.. asyik banget kayaknya. Kepala pasti jadi lebih enteng. Kapan aja kita mau lihat memori-memori itu, tinggal 'terjun' ke dalam pensieve. Terus bisa mereview memori tadi dengan lebih jelas, jadi kayak nonton film aja.
Kadang kalau kita menjadi penonton atau pihak luar, masalah tiba-tiba jadi kelihatan gak terlalu rumit juga. :)

Genius woman, J.K. Rowling!

Wednesday, December 10, 2008

Peace!




Berkat didikan intensif dari mas Hafizh, akhirnya abang Haqqi bisa juga ber-peace-ria, walaupun kedua jarinya masih merapat kaku :D

Sebelumnya begini nih model peace-nya.


Smile and peace!!

Tuesday, December 02, 2008

Minggu pagi

di halaman masjid Sundakelapa

di bawah pohon rindang, gelar tikar, dengerin pengajian pagi, anak-anak berlari kesana kemari, buka bekal dan jajan bubur kampiun

damai, tentram,
Alhamdulillah... charger for the next weekdays :)

Photobucket

Ada Nyai, mamaIwan, tanteDilla, Kahla & Khairan, seru!!

Friday, November 28, 2008

Ikut Ayah kerja



Haqqi: Aku bingung nih, diajak ikut Ayah kerja tapi kok kantor Ayah
di tengah kebun begini ya?

^_*

Tuesday, November 11, 2008

Lolos

Memangnya setelah lampu merah Al-Azhar menuju blokM itu masih wilayah tri-in-wan ya?. Sungguh kami berdua nggak tau. Pantas saja semalam mobil kami distop sama pak polisi.

Polisi : bla..bla..bla
Suami : ya sudah ditilang aja pak
Polisi : kalau ditilang nanti dendanya 125ribu pak
Suami : iya nggak papa, saya mau buru-buru shalat maghrib nih pak

Pak polisi pergi membawa SIM suami saya dan bergaya seperti mau membuat surat tilang, tapi suami saya juga nggak turun dari mobil. Lalu pak polisi tadi kembali lagi ke sisi mobil kami.

Polisi : dendanya bisa dititip aja disini
Suami : nanti biar saya bayar di ATM aja pak
Polisi : sudah titip disini aja ya, berapa aja deh (dengan nada gak tau malu, malu? bahasa apa tuh? :p)
Suami : aduh pak, saya benar-benar mau ngejar magrib (nggak bohong, maghrib bentar
lagi abis)

Polisi : jadi nggak mau nitip denda disini? bla..bla..bla (intinya tetep minta uang damai, huh)

Saya terus-menerus menyikut tangan suami saya, memberi kode supaya jangan mau disuruh nyuap. Yang nyuap sama yang disuap dosanya sama. Rugi!.

Suami : terserah bapak deh, saya mau shalat magrib nih (terserah tapi diam aja nggak
ngasih uang, hihi..)

Polisi : ya sudah jalan aja pak (dengan nada kesal, sambil ngasih SIM suami kembali)
Suami : oke makasih pak!

Huahaha.. baru jalan berapa meter kami nggak tahan lagi melepas tawa. Sungguh, polisi yang lucu. Apa karena kata 'shalat maghrib' yang benar-benar ditekankan oleh suami saya itu yang membuatnya menyerah melepaskan kami begitu saja?. Wallahualam.
Yang jelas kejadian itu benar-benar berkesan dan mewarnai perjalanan kami menembus macetnya Jakarta malam itu.

Polisi oh polisi. Prihatin saya pak..

Wednesday, October 29, 2008

Keliru

Jakarta, awal-awal minggu, diguyur hujan, maka lengkaplah kemacetan jalan raya pada jam pulang kantor. Karena suami saya menjemput dengan mobil, sudah bisa dipastikan kami sampai dirumah jauh lebih malam daripada biasanya jika bermotor-ria. Baru jam 8.30 sih, tapi ternyata sudah cukup malam bagi Hafizh & Haqqi karena mereka sudah tidur saat kami tiba di rumah. Dua hari, saya melewatkan saat bercengkerama berempat sepulang kantor karena mereka berdua terlanjur mengantuk saat menunggu kami pulang.

Semalam saya benar-benar termenung disisi kedua bintang saya itu, memandang wajah mereka yang luar biasa surga saat mereka terlelap. Bagaimana mungkin saya bisa melewatkan ritual rutin menjelang tidur bersama mereka, melewatkan acara ngobrol ngalor-ngidul, melewatkan ciuman selamat malam mereka, melewatkan saat mereka berebut dininabobo oleh saya. Bagaimana bisa saya melewatkan salah satu moment yang membahagiakan dalam hidup saya itu.
Mata saya mengembun, saya rindu sekali dengan mereka. Sejuta maaf saya bisikkan ke telinga mereka, semoga mereka membawa serta saya ke dalam mimpi indah mereka.

Damainya tidur malam itu jadi terasa ada yang kurang. Sungguh tak sabar saya menunggu pagi, supaya bisa melihat kembali senyum mereka yang mengembang saat melihat ibunya 'sudah pulang' dan merasakan lagi pelukan hangat mereka yang bertubi-tubi.

Tiba-tiba saya sadari, sepertinya saya keliru selama ini. Ternyata sayalah yang sangat membutuhkan mereka, mungkin lebih daripada mereka membutuhkan saya. :)

Monday, October 27, 2008

Bintang-bintangku


HAFIZH, 7 tahun 5 bulan

* Sekarang makin kurus, walau porsi makan gak berubah, makin tinggi kali ya? BB terakhir 28kg (nimbang di RS minggu lalu waktu kena radang tenggorokan)

* Ramadhan tahun ini puasanya sebulan penuh loh, heybat mas!

* Dapet hadiah PSP (PS portable) dari Ayah, jatah mainnya 2 x 1jam sehari, tiap sabtu dan minggu :)

* Mulai September kemarin berangkat sekolah ikut mobil jemputan tiap jam 6.30, kasian si Parijo (motor kita) udah keberatan ditunggangi tiga orang besar tiap pagi :D






HAQQI, 2 tahun 4 bulan

* Bos kecil ini sih kayaknya beratnya masih segitu aja, 13,5 kg (nimbang bareng Mas-nya kemarin, sama kena radang tenggorokan juga)

* Tapi dong makin aktif ;). Kaca meja tamu akhirnya pecah juga (setelah 2 hari diketok2 pake botol balsem, gak bisa dilarang) dan dia cengar-cengir aja walau ibunya pucat lihat jarinya berdarah banyak banget, hiii...

* Masih ngenyot jempol, makin parah dengan variasi kegiatan lainnya selama ngenyot. Kan dia ngenyot jempol tangan kiri, nah jari tangan kanannya pasti ngoprek2 sesuatu. Nomor satu yg dioprek2 yaitu jari tangan ibunya (sampai iritasi pokoknya, hiks), alternatif kedua: bibir ibunya (yg memang cenderung kering). Kalo ibu gak ada, dia ngoprek2 bekas luka yg ada dibadannya sendiri, luka yg hampir kering gitu. Kalo gak ada luka, dia ngoprek2 sablonan gambar di baju/celananya -yg sedang dipakai maupun tidak- sampe mengelupas semua.
Ada yang tau obat ngilangin menghisap jempol gak? ;)

Wednesday, September 10, 2008

Lagi ngapaiin..?

Photobucket

Kangeen banget sama kalian berdua!
Semoga pulang kantor nanti jalanan lancar yaa..
amiin.

Thursday, September 04, 2008

What's up?

~ 24 Agustus’08. Bandung lagiii… padahal baru akhir bulan lalu kita main kesana. Gak pake rencana-rencanaan, Ay lagi ada waktu dan nawarin, ya udah berangkat pagi2, main ke tempat Abang Angga (pas disana lagi ada emaknya juga, hai Sis, kangen euy). Dendam nih sama mang Oyo yang buburnya abis dimana-mana, salah sendiri kesiangan. Trus temenin Abang Angga belanja buku ke Palasari, sayang si Abang Haqqi bobo di mobil, jadi Ibu gak bisa ikutan hunting buku. Sebelum pulang, biasa deh, makan mie yamin dulu ke Wale, slruup!

~ 30 Agustus'08, MP Book Point, Kemang. Launching buku Cooking With Love, a tribute to bunda Inong. Haru, seru, happy jadi satu. Baru buka beberapa lembar bukunya, udah nangis, ngobrol sama Ummi-nya mbak Inong juga mewek, nyimak mbak Ratih-Sang baca puisi juga banjir airmata, hiks. Iya, seperti mbak Ratih-Sang bilang, aku juga cemburu sama mbak Inong, yang punya begitu banyak sahabat yang terus mencintainya meskipun beliau sudah tiada. Aku cemburu dengan banyaknya ilmu yang beliau tinggalkan sehingga menjadi amal yang tidak pernah terputus mengalir untuknya.

Tentang mbak Inong, sebenernya beliau adalah salah satu inspirasiku, yang membuatku sekarang ini bisa akrab sama dapur. Dulu ilmu per-baking-anku sama sekali nol besar, ilmu memasak cuma sebatas ngumpulin resep.

Waktu mas Hafizh masih bayi, aku join milis Dunia-Ibu. Disana aku belajar banyak tentang segala hal yang menyangkut dunia kewanitaan termasuk dapur. Salah satu member yang sering menjadi narasumber masalah seputar dapur ya mbak Inong itu. Pelan-pelan aku mulai tertarik mencoba resep-resep yang mudah. Ngobrol pertama kali dengan beliau tentang fruit pie yang kebetulan mau aku buat dalam jumlah banyak. Selanjutnya makin sering beliau membantu menjawab pertanyaan2ku yang awam ini sampai akhirnya beliau mengundangku menjadi member di milis yang baru saja dibuatnya yaitu milis Dapurbunda.

Sejak itu aku menemukan keasyikan tersendiri di dunia itu, ternyata aku suka bikin kue! Ternyata aku bahagia melihat anakku suka kue buatan ibunya sendiri! Ternyata ada orang lain yang mau membayar kue buatanku! Jadi begitulah, aku kecanduan bikin kue dan sampai sekarang jadi tukang kue amatiran, gak lepas dari perkenalanku dengan mbak Inong (iya sampai detik kepergiannya aku masih memanggilnya dengan Mbak Inong, instead of Teh atau Bunda seperti teman-teman lainnya, udah kebiasaan sejak di Dunia Ibu).

Zaman dulu blogger, apalagi food-blogger, belum seramai sekarang, beliau udah berseliweran dengan gape di dunia maya itu. Aku membuat blog dapur juga terinspirasi dari beliau. Dari mbak Inong aku belajar untuk berbagi. Ilmu dapur yang cuma sedikit ini gak akan pernah pelit untuk aku bagi dengan orang lain.

Semoga kamu bahagia disana ya mbak…

Ke launching buku aku ditemenin sama mas Hafizh, yang exciting mau ketemu Bara Pattiradjawane si Gula Gula tea. Tapi disana mas Hafizh malah betah main di dalam toko buku yang cozy banget itu. Cuma pas Bara demo bikin kue dia duduk manis didepan panggung, selebihnya dia membaca aja didalam toko buku sementara Ibunya temu kangen dengan teman-teman lama dari milis Dapurbunda.


Chef Bara & Chef Hafizh


Ratih & Ratih, beda kinclong :))


~
Sehari sebelum puasa, ditraktir Eyangkung makan Bebek Bakar di jalan Padang, Manggarai. Eunaak!



~
Senin 1 September 2008, hari pertama Ramadhan dan hari ultah Ayah! Happy bday ya Ayah, semoga panjang umur dalam sehat dan barokah Allah, semoga semakin berkualitas ibadahnya dan semoga selalu sayang sama daku, mas dan abang ;)


Ini kado dari kita, blueberry cizkek yang tidak sempat Ayah cicip, hehe… Sudah dipotong-potong dan bagi-bagi ke tetangga, soalnya Ayah lama sih ke Lampungnya.

~ Kenapa juga harus tutup dapur? Ntar pelanggan elu kabur loh! Kurang lebih gitu deh komentar beberapa rekan waktu aku bilang libur bikin kue di puasa & lebaran tahun ini. Biarin deh, insyaAllah rezeki gak kemana-mana ya, yang penting Ramadhanku dan keluargaku tahun ini harus lebih baik daripada tahun lalu, InsyaAllah. Amiin.

~ Hari ini sudah hari ke-4 Ramadhan, mas Hafizh –Alhamdulillah- masih semangat berpuasa. Bangun sahur juga gak susah, makan & minumnya banyak (biar kuat katanya), dan gak tidur lagi setelah sahur, langsung siap-siap sekolah dan nunggu dijemput -sekitar jam 6.30 pagi- sambil baca komik :D. Oiya, pas bulan puasa ini mas berangkat ikut jemputan sekolah juga (biasanya kan diantar Ay & Ibu sambil ngantor).
Siang haripun mas gak banyak mengeluh seperti tahun lalu, yang bolak-balik telpon Ibu minta izin minum, hehe. Tahun ini malah Ibu yang bolak-balik nanya,
Masih kuat mas?
Kuat dong buu…
:)
Terus semangat sampai akhir Ramadhan ya mas..

Wednesday, August 13, 2008

Gemess..



Terbit seminggu lalu. Dibeliin Ay empat hari lalu,
dan selama itu pula dia teronggok manis di dalam tas,
masih tersegel rapi, menggoda dipelototi isinya.
Arghh...

Friday, August 08, 2008

Sedih

Terhenyak, lalu menangis. Cuma itu saja yang bisa kulakukan waktu sms duka itu sampai ke ponselku. Mbak Ruri, aku belum lagi sempat menjengukmu selama di rumah sakit, mbak. Maafkan aku ya. Bahkan malam dan esoknya aku gak bisa menjumpaimu untuk terakhir kali. Percaya nggak mbak, malam itu aku begadang -karena harus menyelesaikan order 3 buah kue besar- sambil selalu mengenangmu. Mengingat kemurahan hatimu membagikan resep (muffinmu mbak, jadi idola sulungku selalu). Mengenang ketabahan & keceriaanmu dalam menutupi sakitmu. Meneladani pengorbananmu untuk putrimu (menunda kemo demi kehamilan, Subhanallah, betapa keputusan sulit yang karena cintalah berhasil kau lewati). Lalu membayangkan kedua putrimu yang kau tinggal (yang ini nggak bisa tanpa airmataku mengalir), ya Allah.. jaga dan cintailah mereka wahai Sang Maha Penjaga dan Maha Cinta.

Ini rasa yang sama seperti waktu mbak Inong berpulang. Apakah aku bisa seperti mereka, yang pergi sambil didoakan banyak orang, meninggalkan banyak ilmu yang menjadi amal tak putus mengalir.

Selamat jalan sahabat... semoga Allah SWT mempertemukan kita dalam kumpulan orang-orang yang beruntung di yaumil hisab kelak. Amiin.


Sawangan, 7 Agustus 2008
:setelah dua malam nggak tidur,
full bikin kue sambil ingat mbak Ruri

Thursday, July 17, 2008

Kenang-kenangan

Sebentar lagi mas Hafizh akan masuk Grade-2 -sudah nggak sabar tuh dia mau sekolah Senin besok-. Foto di dalam kelas tercinta ini biar jadi kenang-kenangan mas Hafizh bersama teman-teman dan guru-guru di Grade-1.

Photobucket
baris belakang, kiri ke kanan:

Saskia, Diani, Mabel, Kailin, Teacher Yulia, Ila, Nafila, Aqila, Linda, Miria
baris tengah, kiri ke kanan:
Teacher Ranto, Hanif, Papee, Didan, Arda, Nisa
baris depan, kiri ke kanan:
Ali, Naren, Savero, Reva, Alif, Faiz, Sandy, Rasyid, Teacher Chairin, Hafizh

Wednesday, July 09, 2008

Delapan

Kemarin kutanya: kamu bahagia?
Anggukmu ternyata berhasil mengusir sebagian galauku. Apalagi yang lebih penting dari itu? Klise, tapi ternyata benar. Jargon norak ‘bahagiamu bahagiaku’ sudah berlaku disini.
Lalu galau yang sebagian lagi? Dengan suka cita kukembalikan kepada Sang Maha, agar Dia mengubahnya segera menjadi keyakinan & kemantapan hati, bahwa inilah yang terbaik.

Keputusan besar yang kamu ambil –kita ambil- di usia delapan ini, cukup menggoyang pijakanku yang semula relatif datar. Menepuk punggung malasku agar benar-benar bangun dari kecengengan dan kemanjaan selama ini –hei, itu gara-gara kamu juga kan, aku sudah terlalu terbiasa dengan ‘kita’-. Berubah menjadi lebih kuat, sudah tidak bisa ditawar lagi.

Delapan! Meski membuai, tapi penuh pembelajaran. Semoga menjadi modal kuat untuk sembilan, dua belas, dua lima, tiga puluh, selamanya… amiin.
Memantapkan kembali tujuan akhir kita, meraih ridhoNya. InsyaAllah.

Selamat milad perkawinan!

7 juli 2008
Kangen kamu banget!

Thursday, July 03, 2008

You just need....

to believe


by Master Oogway
- KungFu Panda -

Monday, June 30, 2008

Happy Birthday Haqqi!

28 Juni 2008


[Kue ultahnya hasil kerjasama antara Ibu dan mas Hafizh. Ibu bikin Ice Cream Cake, siram krim coklat lalu mas Hafizh yang menaburkan permen coklat diatasnya. Kesukaan berdua niih..]

Alhamdulillah si Abang Haqqi ini usianya sudah dua tahun!

~ Perbendaharaan katanya masih sedikit, cuma panggilan untuk orang-orang terdekat; Ayah, Ibu, Mas, Mbak, Mpok dan nama teman2 tetangganya. Tapi Ayah Ibu belum merasa khawatir, meskipun dulu mas Hafizh diusia yang sama sudah asli cerewet lengkap dengan huruf 'R' yang sudah jelas. Tapi yang pasti Haqqi sudah sangat mengerti dan bisa diajak ngobrol walaupun dia menjawab dengan bahasanya sendiri dan sudah pandai juga melakukan instruksi2 sederhana.

~Motoriknya, lumayan bagus. Bermain di playground yang mainannya semacam little-tikes gitu dia sudah gak perlu lagi dipegangin. Naik tangga main perosotan, trus naik lagi berulangkali dia sudah fasih :). Motorik halusnya juga lumayan, memasukkan koin ke celengan sudah lancar, terus celengannya dibuka lagi, koin dikeluarin, trus dimasukin lagi satu2, begitu terus :D

~Sudah mulai 'semena-mena' sama Mas-nya. Paling suka melakukan sesuatu yang sedang dilakukan Mas-nya. Mas lagi baca komik, dia mau ikutan 'baca', tapi maunya komik yang sedang dibaca sama Mas-nya. Mainan juga begitu. Anehnya saluran tipi sering nggak se-ide sama Mas-nya, pokoknya maunya beda sama tontonan Mas-nya. Duh, untung mas Hafizh sayang banget sama adeknya, mengalah terus walau kadang sambil kesal banget :)

~Hobi banget menyusun benda2 secara berderet! Benda apapun (buku, sepatu, mie instan, dll) hobinya disusun ala kereta api. Ini contoh yang tertangkap kamera:


dengan komik-komiknya mas Hafizh

di Carefour-counter VCD, lepas sandal trus asyik sendiri :)


dengan cd edu-game mas Hafizh


di acara Dino's Alive, dengan jelly gratisan yang dibagi-bagi,
bukan dimakan tapi disusun berderet kayak ular, hihi.. :)

Itulah Abang Haqqi, si dua tahun yang lincah dan juga gak bisa berhenti bergerak seperti mas-nya. Selalu membuat Ibu kangen pengen cepat pulang kantor. Selalu menjadi sumber kebahagiaan buat Ayah, Ibu , Mas dan semua keluarga. Semoga selalu begitu.
Selamat ulang tahun ya sayang...
Semoga panjang umur dan selalu sehat
Semoga semakin pandai dan menjadi anak baik
yang selalu disayang Allah SWT.
amiin...

Tuesday, June 24, 2008

Student of the Year!

Wow.. it sounds so cool!. Way to go Hafizh!

Maafin Ibu yang sempat under-estimate kamu ya Nak. Tapi Ibu memang nggak nyangka sama sekali kalo mas Hafizh bisa masuk 9 besar Grade-1. Malahan tadinya Ibu hampir nggak hadir di upacara tahunan yang dilaksanakan sebelum bagi rapor Sabtu lalu. Maksud Ibu biar kita datangnya pas acara bagi rapor aja gitu. Duh.. untung aja Ibu tahan-tahan ngantuk gara-gara semalaman gak tidur karena bikin kue cakep ini :). Ayah dan abang Haqqi juga lagi kebagian tugas deliver kue, rencananya kita ketemuan pas pembagian rapor.

Gak sedikitpun kita membicarakan kemungkinan mas Hafizh dapat piala bergengsi itu. Jadi waktu nama mas Hafizh disebut oleh MC, Ibu ASLI bengong, sementara mas Hafizh dengan pe-denya langsung berdiri dan maju ke depan panggung. Ya Allah, kalau nggak malu sama parents yang lain Ibu pasti sudah menangis Mas! :p.

Sekolah mas Hafizh ini memang nggak mengenal sistem ranking yang biasanya standarnya adalah melulu prestasi akademik. Tapi reward yang diberikan adalah penghargaan Student of the Month (SoTM) berupa piagam setiap bulannya dan Student of the Year (SoTY) berupa piala setiap akhir tahun ajaran.

Kenapa Ibu sampe nggak nyangka? Nilai-nilai ujian mas Hafizh selalu bagus, rata-rata 9,5 deh, tapi Ibu pikir teman-temannya juga pastilah nilainya juga bagus begitu, lah soal-soalnya gampang2 gitu kok :D.
Mas Hafizh 'cuma' satu kali dapat Student of the Month kategori Student who never give-up di bulan November 2007. Ibu pikir SoTY pastilah sudah punya banyak piagam SoTM dong. Ah.. Ibu memang sok tahu deh!
Terus, Mas Hafizh dikenal sebagai anak yang 'gak bisa diam', di kelas kalau dia sudah selesai dengan pekerjaannya dia kerap pindah-pindah tempat duduk untuk mengajak temannya bermain atau sekedar ngobrol. Ini sudah menjadi catatan sejak awal tahun ajaran.

Setelah tanya ke para guru, penilaian SOTY adalah penggabungan antara prestasi akademik (a.k.a nilai2 pelajaran) dan 10 personality/attitude utama (misal: leadership, ibadah harian, kemampuan komunikasi, sikap kepada teman dan guru, keberanian tampil dan berpendapat, dll).
Alhamdulillah, nggak henti bersyukur, memang yang seperti inilah yang Ayah Ibu harapkan, ingat dulu pontang-panting cari sekolah yang punya prinsip seperti itu. Sekolah yang menghargai murid sebagai individu yang istimewa, bukan cuma dalam hal akademik.
Mungkin kalau di sekolah lain mas Hafizh 'si-nggak-bisa-diam' ini sudah dianggap anak nakal, tapi ternyata disini justru hal itu dilihat sebagai 'potensi' oleh para guru, sehingga mereka justru dengan senang hati mengarahkan mas Hafizh kepada hal-hal yang bisa mengembangkan 'potensi'nya itu.


SoTY grade-1 2007-2008, with principal and grade-1 teachers

Sekilas tentang reward piagam Student of the Month, diserahkan setiap bulan pada saat upacara bendera hari Senin. Reward ini diberikan kepada 3 siswa dari setiap kelas, yang dinilai 'menonjol' dibulan itu dalam kategori yang sederhana dan tidak selalu standard. Misalnya kategori Student who eager to learn English, Student who loves to share, Student who is good in math, Student who love singing, Student who has good table manner, dll.
Seru banget kan kategori-nya, gak berarti yang gak pintar di pelajaran gak bisa dapat reward.

Sedangkan piala Student of the Year, diberikan pada akhir tahun ajaran, pada upacara tahunan sebelum pembagian rapor. Juga diberikan pada 3 orang anak dari setiap kelas. Tidak ada kategori, tapi merupakan penilaian gabungan dari prestasi akademik dan good personality.

+ jadi tahun depan aku harus jadi Student of the Year lagi Bu?
- *big hug* mas Hafizh ingat kan pesan Ibu, menang, kalah, juara, nggak juara.....

+ yang penting berusaa...haa...!

- *bigger hug* my good boy!!

Monday, May 26, 2008

Hafizh is 7!

23 Mei 2008



Alhamdulillah...

Semoga mas Hafizh selalu menjadi anak berbahagia
dan selalu membahagiakan orang lain
Semoga mas Hafizh selalu menjadi anak penyayang
dan selalu disayang banyak orang
Semoga mas Hafizh menjadi anak pemberani
dan hanya takut melanggar perintah Allah
Semoga mas Hafizh senantiasa sehat
dan senantiasa dalam lindungan SangMahaPenjaga

Selamat Ulang Tahun ke-7, mas Hafizh...
doa Ayah-Ibu selalu menemani.


Monday, May 19, 2008

Hafizh & Haqqi

Di usia yang sama, dengan baju yang sama :).
Hayoo.. yang mana Hafizh, yang mana Haqqi?


Thursday, May 08, 2008

Hujan

Saya suka hujan. Sukaaa sekali. Berada dibalik kaca jendela saat hujan di siang hari, mendengarkan gemerciknya saat menabrak kaca jendela, apalagi ditemani segelas coklat hangat, plus anak-anak yang terlelap dalam tidur siang mereka di sebelah saya, wow, it’s heaven! Menikmati gemerisik daun pohon mangga dan jambu biji dihalaman yang bermain bersama deras air hujan, mengirim rasa mendadak romantis yang kadang mencengangkan.

Ketika hujan mulai mereda, buka lebar daun jendela dan saya biarkan wangi rumput dan tanah basah mengisi segenap ruang kamar, pejamkan mata, lalu hikmat meresapi salah satu aroma favorit hidup saya itu. Segar, dan damai!.

Waktu kecil, saya ingat sekali betapa gembiranya saya ketika hujan deras turun. Saya bisa merengek kepada ayah saya agar diizinkan bermain hujan bersama teman-teman kecil saya yang sudah melonjak-lonjak girang menangkap air hujan di pekarangan tetangga. Suara riuh mereka membuat saya teruus merengek sampai Ayah saya mengizinkan. Saat Ayah saya mengangguk tanda memberi izin, tak terkira gembiranya saya bergabung bersama para pencinta hujan di seberang rumah saya itu.

Kalau tidak diizinkan karena kondisi badan yang kurang sehat, saya cukup puas diperbolehkan berjalan-jalan di bawah payung di halaman rumah, mondar-mandir menendang-nendang air yang menggenang sampai hujan reda. Mungkin itulah cikal bakal kenapa saya sangat menyukai hujan.

Sekarang, seharusnya hujan menjadi musuh saya karena sering membuat saya dan suami basah kuyup saat pulang kantor. Tapi enggak, saya tetap menikmati hujan saat bermotor. Bermain hujan dengan cara yang lain bukan?. Suami saya sudah tidak lagi bertanya apakah kami harus menepi dipinggir jalan menunggu hujan reda, karena jawaban saya pasti gelengan kepala, saya akan memilih berhujan-ria sampai rumah. Jadi kalau bertemu saya & suami ditepi jalan sedang berteduh, itu pastilah inisiatif suami saya yang tidak bisa saya bantah :D.

Saat di kantor, hujan juga saya nikmati (walau tetap rindu pada kamar tidur saya plus anak-anak dan coklat hangatnya). Dinding ruang kantor saya di lantai 20 yang full kaca, memberi pemandangan lapangan golf Simprug Senayan yang hijau buram disiram hujan. Kadang hujan angin terlihat sangat jelas berputar-putar dan sesekali menabrak dinding gedung. Mengerikan sekaligus indah. Subhanallah.

Adakah bagian menyebalkan dari hujan bagi saya?. Sebenarnya ada. Yaitu saat hujan disaat pagi dihari kerja. Bukan karena repotnya persiapan menghadapi hujan (jas hujan, sandal jepit, baju ganti, dll), tapi karena godaan si kamar tidur yang sulit sekali diabaikan, selimut yang hangat dan segala sesuatu di paragraf pertama tadi. Sungguh sebuah pertarungan berat antara tetap tinggal di rumah dan sisa cuti yang makin menyusut :D.

Lalu macetnya jalan raya Meruyung karena genangan air berteman dengan lubang-lubang besar di jalan yang rusak? Banjir yang pasti melanda sebagian Jakarta kala hujan deras satu malam saja? atau longsor di beberapa wilayah di Indonesia? Tidak! itu bukan kesalahan hujan. Itu semua kita sajalah penyebabnya –manusia- yang tidak mampu lagi mencerna kiriman Sang Maha Pemberi Rezeki. Seharusnyalah hujan menjadi berkah dan rahmat bagi semua mahklukNya di bumi.

Bahkan saat hujan adalah salah satu saat dimana doa menjadi mustajab. Jadi kalau hujan turun, nikmati dan kirimkan saja semua pinta ke langit dan yakinkan bahwa cintaNya juga tak akan pernah berhenti tercurah kepada kita.

Lalu, bagaimana mungkin saya bisa tidak suka dengan hujan? :)

Monday, April 28, 2008

Wisata Enterpreneurship TDA Srikandi

27 April 2008. Sehari yang seru, heboh, padat dan bergizi, hehe.. Gimana enggak, seharian kumpul bareng 42 lebih teman-teman TDA Srikandi (perempuan semuah, bapak2 giliran jagain anak dulu :D), workshop singkat, demo bikin bandeng presto, demo bikin permen jahe, demo bikin telur asin, konsultasi kesehatan di klinik herbal Bu Ning Hermanto, pengetahuan singkat tanaman obat, belajar mencangkok tanaman, kunjungan ke kebun sayuran, dan terakhir kunjungan ke 3 toko teman-teman TDA di ITC Cempaka Mas, termasuk toko obat herbalnya Bu Ning sang pemrakarsa acara ini. Sungguh hari yang menyenangkan.

Bertemu dengan orang-orang hebat yang rendah hati, yang rela membagikan ilmunya, bertemu teman-teman baru yang bersemangat (dan pasti menularkan semangat), mendapat ilmu-ilmu baru yang berguna, adalah kesempatan berharga yang Alhamdulillah bisa saya alami.

Terimakasih Bu Ning! Terimakasih bunitia!


Bu Ning: sukses, energic, baik hati dan serba ungu! :)


Demo singkat industri rumahan: bandeng presto, permen jahe herbal dan telur asin.
Telur asinnya rendah kolesterol & sudah merambah pasar Malaysia loh..


Bu Ning dan para penggemarnya, semoga nular semua ilmunya ya Bu.. :)


kiri: Mencangkok pohon muda, 10 dahan sekaligus, makasih ilmunya pak Rudy!
kanan: para banci foto di kebun sayuran, emang panas sih, tapi bergaya mah teteup.. :)


Ini dia goodie bag-nya, isinya: bandeng presto, telur asin, CoklatCeria, beras organic & teh herbal-nya Mahkota Dewa, dan FancyCookies-nya Ameena Cakery ;)
eits.. terakhir dapet juga seikat besar sayur cai-sim yang baru di panen.

Sesungguhnya daku hanyalah member 'fiktif' TDA, karena mas Ipunglah member yang sebenarnya, yang memakai account yahoo-ku untuk suscribe di milis. Alhamdulillah, member fiktif nggak mau rugi nggak ikutan acara milis yang seru dan bermanfaat ini :).

Thursday, April 10, 2008

Sabuk Hijau



Ujian karate tanggal 16 Maret 2008, jam 7.00 - 15.00 WIB
di Gedung Pemuda KNPI Cibinong, Pemda Bogor
Alhamdulillah Hafizh lulus dan sekarang berhak memakai sabuk hijau.
Osh! *hormat ala karatedo*

Tetap semangat latihan ya Nak! :)

Monday, April 07, 2008

Sapu Bersih

Inilah gambaran anak tukang kue :D. Rasanya takjub banget deh kalo lihat si Abang Haqqi yang luar biasa gembira kalo disodori loyang bekas Ibu bikin kue, langsung diambil, cari sendok, cari posisi enak di lantai, hmmm... gak peduli apa-apa lagi, terus asyik sendiri. Padahal biasanya langsung pose loh kalo ada kamera :).


gitu dong Bu, pinggir loyang gak usah dioles, jatahku niih..


korek-korek... kumpulin remah-remahnya dulu


baru deh dimakan, hmmm..


nyam nyam nyam.. sampe belepotan, kue Ibu enyak yaa.. :)

Monday, March 31, 2008

Titipan

selamat jalan Benneth...
Ucap saya lirih ketika jasadnya dibawa ke ambulan untuk dibawa ke rumah duka. Benneth yang lucu, yang selalu setia menemani mamanya begadang bikin kue, yang rajin ikut mamanya kursus dan belanja ke toko bahan kue. Maafkan ya, hanya bisa mengantarmu sampai disini. Tapi doa tak berhenti mengiringi. Bukan, bukan doa untuk untuk kamu Ben, saya yakin kamu yang masih suci ini sudah nyaman dan bahagia dalam rengkuhan Pemilikmu. Tapi doa untuk ayah bundamu, yang kesedihannya pasti hanya sepersekian dari kesedihan yang saya rasakan. Semoga sang Maha Rencana, segera menghapus duka mereka, memberi kekuatan dan keikhlasan dalam mengembalikanmu kepada Pemilikmu yang hakiki.

Tapi airmata saya -yang sulit dibendung sejak mendapat kabar tsb- semakin deras ketika ambulan itu beranjak dari halaman RSPP. Genggaman tangan suami saya juga semakin kencang dijemari saya. Menguatkan. Saya tahu saat itu kami memikirkan hal yang sama. Dua titipan yang kami punya di rumah. Rindu tiba-tiba membuncah, ingin segera memeluk mereka, mengatakan betapa kami mencintai mereka. Teriring doa segenap hati agar Allah SWT senantiasa melindungi mereka, agar kami diberi kesempatan lebih lama untuk menjaga mereka dan membesarkan mereka dengan kemampuan sebaik-baiknya penjaga amanah.
amiin Allahumma amiin...

28 maret 2008

ps. berita lengkap bisa lihat disini
semoga hikmah bisa kita petik dari musibah ini

Friday, March 14, 2008

Last Weekend


Puncak. Villa Tiara Nila. Jumat sabtu minggu dua hari dua malam. Macet dan sudah nggak sedingin dulu (beda tipis lah sama Sawangan, hehe..). Tapi tempat ini masih jadi favorit keluarga besar untuk menghabiskan long-weekend.
Berenang, makan, berenang dan... makan ;)



Taman Situ Lembang. Minggu pagi, langsung dari Puncak. Masih Asyik. Enak pagi-pagi nggak ada yang pacaran :p. Nyari jajanan kampung. Ternyata mas Hafizh doyan banget Tahu Gejrot dan Kerupuk Mie disiram bumbu kacang. Dek Haqqi happy keliling danau, lihat monyet-monyet di pohon dan nontonin yang lagi mancing (ternyata ikan mas-nya lumayan gede-gede loh disana).




Masjid Sunda Kelapa. Resepsi nikah Titie -teman kantor Ibu. Minggu siang, langsung dari Situ Lembang. Ganti baju di mobil (thanks to vkool :D, untung belum diganti, tadinya terlalu gelap kaca filmnya). Salaman sama penganten, nunggu mas Hafizh makan siomay bentar, langsung pulang. Sudah kecapean ngikutin dek Haqqi yang nggak berhenti jalan-jalan :).

*waks..potona belum di-aplod, hihi..*

Wednesday, March 12, 2008

Suara Terindah

Yippie..! dek Haqqi sudah bisa panggil ibunya
Buu...
berulang-ulang, meskipun sudah dijawab berulang-ulang juga,
(gemess banget lihat bibirnya yang meruncing sampai 2 senti :D)

Saya sudah lupa gimana rasanya waktu mas Hafizh dulu pertama kali panggil Ibu,
dan kemarin saya baru saja ingat

ternyata itu adalah suara-suara paling merdu di dunia,
mendengarnya, mampu membuat relung dada menjadi hangat
dan serta merta bahagia!

Alhamdulillah...

Monday, March 10, 2008

kangen



emang anak-anak lagi dimana? di rumah neneknya?
tanya seorang teman ketika saya tanpa sadar bilang kangen sama anak2
loh kok kangen? ntar juga ketemu kan..
wajahnya mengernyit kebingungan ketika saya bilang anak2 ada dirumah

saya cuma nyengir.
nggak tau sih kamu, baru aja sampai di kantor,
saya udah kangen lagi sama mereka.
banget!!

Thursday, February 28, 2008

Metro Big Sale, ck ck..

Jumat pagi lalu, ruangan kantor saya tiba-tiba geger, khususnya oleh para cewek. Dari dinding ruangan kantor kami yang memang full kaca, terpampang sangat jelas spanduk di gedung pusat belanja Plaza Senayan, bunyinya gini: Metro Big Sale, up to 70% Today Only!

Padahal nih ya, menurut teman-teman saya, sudah sejak seminggu sebelumnya Metro memang menggelar diskon besar hingga 50% sampai akhir bulan maret 2008. Tapi spanduk besar di hari jumat itu tetap menggoda teman-teman saya, meskipun sebagian dari mereka sudah sempat belanja sepanjang minggu itu.

Saya pun tergoda. Melirik ke arah kaki, dimana sepatu yang saya pakai kerja setiap hari berpanas-panas & berhujan-hujan sudah mulai sedikit menganga (hehe.. namanya juga godaan, baru mengelupas sedikit aja dibilang menganga). Teman-teman saya juga semangat ngomporin; kemarin sepatu merk-A udah didiskon jadi sekian loh, siapa tau sekarang turun lagi tuh harganya, yuk yuuk..
Jadi deh, saya yang sepanjang minggu itu tidak tertarik walau sekedar melihat-lihat isi Metro, terbirit-birit ikut menyebrang ke Plaza Senayan dengan semangat 2008 yang penuh harapan :p.

Sampai disana, saya yang ternganga! Jauh lebih besar dari nganga-nya sepatu saya :D. Tidak saya duga, Metro penuh dengan manusia, mostly perempuan. Sepertinya saya melihat Becky Bloomwood si shopaholic itu ada dimana-mana. Sempat ragu apakah saya salah masuk gedung perbelanjaan, jangan-jangan ini Tanah Abang menjelang lebaran.

Sangat terasa ekpresi panik bertebaran dimana-mana, kepanikan takut nggak kebagian barang!. Ada yang buru-buru telpon pacar atau suaminya “Yang, nomor sepatumu berapa ya? Lagi murah nih, cuma hari ini loh”
Dua kali saya melihat mbak pegawai Metro ditempat berbeda sedang bersungut-sungut membereskan susunan display sepatu yang gak pernah rapi “tolong dong Bu, jangan diacak-acak lagi, saya capek nih beresinnya” katanya ditujukan kepada siapa saja yang mendengarnya.

Saya pernah melihat pengungsi korban bencana berebut jatah sumbangan. Saya juga pernah melihat rombongan pemulung dengan sukacita berebut menyambut ditumpahkannya isi truk sampah. Dan yang saya lihat hari itu, kurang lebih mirip seperti itu. Agak lebih miris sebenarnya mengingat perbedaan jenis barang yang diperebutkan. Disini justru terjadi rebutan mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah (hey, biarpun diskon 70% kayaknya gak ada yang harganya jadi dibawah 100ribu kan).

Luar biasa. Melihat pemandangan begini mana ada yang percaya kalau Indonesia adalah negara miskin yang banyak utangnya.

Tumpukan kotak sepatu setinggi kira-kira 1 meter yang semula rapi jali tersusun dengan display contoh sepatu diatasnya, hilang dari pandangan tertutup kerumunan manusia. Saya intip dengan sedikit berjingkat, ternyata semua kotak sepatu sedang diobrak-abrik dengan kalap. Tidak lama kemudian kerumunan bubar dengan meninggalkan pemandangan seperti ini:

Lihat ke arah kasir, MasyaAllah, semua (catat: semua!) kasir dipenuhi antrian ular-naga-panjangnya-bukan-kepalang. Hampir semua yang antri membawa segabruk belanjaan. Seorang teman bercerita dia harus rela berdiri kurang lebih satu jam untuk bisa membayar belanjaannya.

Tapi ternyata aura kepanikan itu menular. Benar-benar menular!. Saya dan empat orang teman saya ikut-ikutan mengantri diujung ular naga itu. Masing-masing menenteng sepasang sepatu dari merk yang sama (iya, si merk A yg sejak minggu lalu sudah diskon dan hari itu tidak berubah harganya). Bukan karena fanatik sama merk itu, tapi karena sudah tidak memungkinkan melihat-lihat merk lain mengingat padatnya manusia. Mungkin juga karena suasana pokoknya-belanja itu sangat mendominasi.

Kira-kira setelah sepuluh menit kami berdiri di antrian (dan belum bergerak maju sama sekali!), barulah tiba-tiba kami sadar, persis seperti orang yang terbangun dari hipnotis yang menguasai otaknya. Sadar betapa dungunya kami ini. Sepatu yang kami pegang itu harganya masih sama seperti minggu lalu dan masih tetap sama sampai akhir bulan depan! Lalu kenapa kami membuang-buang waktu seperti ini. Ya ampun!. Akhirnya kami keluar dari antrian, mengembalikan sepatu merk A ke tempat semula (tanpa terlihat mbak penjaga tentunya), lalu keluar dari gedung plaza senayan sambil terbahak-bahak menertawakan kebodohan kami sendiri.

Lirik kearah kaki, ahh.. sepatu tercinta, kamu masih bagus kok, nggak usah ganti dulu ya, nanti aja nunggu kado *ngedip-ngedip ke Ayah*.


Note:
*Sampai hari ini (6 hari setelah hari yang heboh itu) sepatu yang sempat saya pegang selama sepuluh menit itu masih setia menanti ditempatnya, masih dengan harga diskon yang sama. Tapi saya sudah tidak lagi berminat membelinya. Haha…
*Analisa saya nih, Metro cukup menambahkan beberapa item dengan diskon 70% (yang cuma dalam tempo setengah hari sudah ludess dibeli orang). Beri label Today Only disebelah up to 70%, pasang spanduk dan iklan di harian ternama, maka semua produk yang cuma 20% juga ikut diborong dan macetlah Senayan hari itu.
Salut Metro! Siapa sih konsultan marketingnya? :)


Monday, February 25, 2008

kenapa ya?


kenapa ya,
kok mendadak buntu untuk ngapdet blog ini
sigh...

mohon maaf untuk teman2 yang b/w kemari
dan juga jarang saya b/w-in
*tuh kan, kehilangan bahasa yang benar juga nih*

setelah ini saya akan mengumpulkan kembali
semangat blogging yang hampir hilang :)

sementara, dapat salam sayang dulu dari dek Haqqi yaa..


haqqi, 1tahun8bulan, udah banyak loh rambutnya ;)