Thursday, June 30, 2011

Alhamdulillah, 5 tahun.

Selasa, 28 Juni 20011 adalah hari ulang tahun abang Haqqi yang ke-5. Tapi lucunya, bday-boy menolak mentah2 diberi selamat. Dengan ngotot dia bilang kalau hari itu baru tanggal 27 Juni. "Hari ini aku masih 4 tahun!" begitu katanya. Lucu banget deh si abang, kaya' gak rela mau 5 tahun :D. Ya sudahlah, penghuni rumah nurut aja sama boss kecil. Semua ucapan ditunda sampai esok harinya, begitupun kue ultah & tiup lilinnya. :))

Happy birthday abang Haqqi sayang...
semoga selalu sehat & pintar,
selalu menularkan sukacita
kepada Ayah Ibu & MasHafizh
juga seluruh dunia. :)
amiin..

Friday, June 03, 2011

Diet, Tak Sekedar Angka

Menjadi konsultan Herbalife memberikan saya banyak sekali cerita haru, unik, penuh hikmah, membahagiakan. Salah seorang sahabat yang rajin menceritakan proses dan pengalamannya ber-Herbalife-ria melalui web pribadinya adalah bunda Ina, seorang designer grafis sekaligus tukang kue rumahan yang sangat berbakat. Silakan tengok web beliau [http://ina-sehat.blogspot.com] yang sudah memberikan inspirasi bagi banyak sahabat yang lain untuk memulai hidup sehat, barangkali andapun terinspirasi ;)

Berikut ini saya copy-paste postingan terakhirnya yang merupakan tulisan dari seorang sahabat yang lain, mbak Alzena Masykouri. Tulisan yang menurut saya sangat bagus, untuk kita mengubah beberapa anggapan yang salah tentang diet. Selamat membaca! ;)

Seri Sehat #2 : Diet Tak Sekedar Angka

by Alzena Masykouri on Tuesday, 24 May 2011 at 06:41

Semenjak saya mengumumkan bahwa saya sedang berdiet, pertanyaan yang sering muncul adalah, "sudah turun berapa kilo?" atau "sekarang jadi berapa beratnya?". Ada lagi pertanyaan atau pernyataan yang begini, "kalau 40 hari bisa 9 kilo, berarti kalau saya mau turun sekian kilo, cukup sekian hari?"Sempat pula berkelebat dalam benak saya, "kalau target saya 30 kilo, berarti rata-rata 1,5 kg per minggu, dalam 20 minggu, kurang lebih 4-5 bulan target itu akan tercapai."

Mmm...

Ternyata, diet itu bukan hanya sekedar angka. Bukan pula perhitungan matematika yang akumulasi atau rata-rata. Angka itu hanya menjadi sebuah patokan belaka. Sama halnya dengan angka yang tertera pada timbangan. Itu hanya panduan.

Sejatinya, diet itu adalah pola untuk mengatur asupan (makanan/minuman) dan aktivitas fisik untuk suatu tujuan tertentu. Bisa karena kelebihan berat badan (seperti saya), menjaga kesehatan (seperti ayah saya), atau meningkatkan stamina (seperti Thifa, anak saya). Jadi diet bisa dilakukkan pada semua usia, untuk berbagai tujuan. Yang penting adalah diet dilakukan dengan nutrisi yang berimbang. Itu baru namanya diet sehat. Pernah tahu piramida makanan? Ya, ya,, sudah lama bukan lagi 4 sehat 5 sempurna. Tapi, jadi seperti ini.


Piramida Makanan
Bahwa semua jenis gizi diperlukan oleh tubuh kita, tapi porsinya disesuaikan. Bukan berarti karbohidrat lebih banyak, lemak juga lebih banyak (mm, dulu saya gak peduli ini). Dan, satu unsur lagi yang juga diperlukan oleh tubuh kita adalah aktivitas fisik (ini juga yang dulu saya abaikan).

Atas dasar pengetahuan saya yang terbatas dan pengalaman diet ini itu, saya jadi lebih hati-hati dalam memilih diet. Bukan lagi diet yang menghilangkan satu asupan dengan harapan bisa mengurangi kalori, atau diet asal-asalan dengan berbagai pantangan yang akhirnya membuat saya bosan dan berhenti karena dilarang-dilarang. Ya, semakin tambah umur, saya paham diri saya bahwa saya tidak suka diperintah dan disuruh-suruh. Saya adalah penggerak bagi diri saya sendiri. Okeh, lepaskan sisi saya sebagai psikolog bagi diri saya sendiri. Hehehe.. Kita kembali ke diet.

Ketika memutuskan untuk diet, saya riset. Ya, ya,, padahal tinggal pakai aja produknya dan rasakan hasilnya. Mestinya begitu, tapi saya harus tahu apa yang akan saya lakukan. Saya baca lagi tentang makanan, tentang kalori, tentang asupan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, tentang olahraga, tentang denyut nadi latihan, tentang kesehatan, tentang macam-macam diet. Banyak. Senang aja baca, jadi tambah pengetahuan. Dan semakin yakin bahwa diet yang saya lakukan adalah untuk mengubah pola hidup saya. Bukan semata untuk mengurangi berat badan saya.

Mahal. Ya, mahal. Ternyata, pola hidup selama 35 tahun ini berharga sebagai pengalaman. Tapi, tujuan saya adalah sehat. Saya ingin saya masih sehat untuk bisa mengawasi pertumbuhan dan perkembangan Thifa putri saya. Saya ingin masih punya kesempatan untuk melakukan banyak hal bagi anak-anak Indonesia. Saya ingin masih sehat ketika mengajak cucu saya bermain. Untuk itu saya harus berubah. Mengubah pola hidup saya.. Saya harus menjaga tubuh saya sendiri. Memberikan yang terbaik baginya. Saya harus memperhatikan apa saja yang sudah saya makan dan minum dan memastikan bahwa semua yang masuk ke dalam tubuh saya sudah sesuai porsinya, tidak kurang, tidak lebih. Saya harus memberikan kesempatan tubuh saya untuk bergerak. Dan, saya harus memberikan kesempatan bagi tubuh saya untuk berproses.

Makanya saya tidak khawatir ketika timbangan saya tidak mengurangi angkanya. Karena diet saya bukan sekedar menurunkan angka timbangan. Saya sedang berproses menuju sehat. Saya sedang membentuk pola hidup saya yang lebih baik. Saya akan mengingat-ingat pesan dokter ayah saya yang ia sampaikan kemarin ketika kontrol. Tampaknya ada pepatah Cina yang bunyinya begini, "Tutup Mulut (kurangi/batasi makanan-minuman), Angkat Kaki (bergeraklah/olahraga)."

Jadi, mari perhatikan apa yang kita makan. Dan, mari bergerak. Semangaaat!!

Foto bagian bawah diambil tgl 23 Mei 2011 dengan penurunan berat badan tetap 9 kg sejak 2 April 2011.

---diposting pertama kali di facebooknya Mbak Alzena Masykouri----