Monday, April 30, 2007

Welcome!


Selamat datang di 'rumah' baru kami!

Kenapa pindah? Hehe... kepengen cari suasana baru aja,
secara rumah lama gak bisa ganti2 cat
jadi terpaksa cari rumah baru biar lebih berwarna :).

Semoga kali ini benar-benar bisa betah ya.

Thursday, April 26, 2007

Teman


+ kok trans-tujuh bagi-bagi tivi juga bu? kayak trans-tivi...
~ iya, kan trans-tujuh temannya trans-tivi, jadi acaranya bisa sama
+ oo...kalau global-tivi temannya siapa? (global-tivi favoritnya hafizh)
~ global temannya rcti, sama tpi juga
+ wah, hebat bertiga, kalau sctv bu?
~ sctv sendiri
+ hmm... (diam lama)
+ kasihan sctv nggak punya teman (ngomong sendiri, pelaan banget)

~ ??!



3 previous comments

Monday, April 23, 2007

Kebiasaan


Sekarang ini dek Haqqi hobinya adalah dititah. Paling suka dititah di luar rumah, kalau di dalam rumah maunya belok aja ke kamar mandi. Jadi pintu kamar mandi harus selalu rapat tertutup, kalau terbuka sedikit pasti dek Haqqi maksa mau main air.

Kadang yang nitah udah pegel banget, yang dititah masih semangat keliling-keliling. Trus kalau diajak istirahat, nangis deh. Kalo udah gitu yang nitah biasanya bilang, ayo jalan sendiri dong ah... :D

Satu lagi kebiasaan dek Haqqi, tiap pagi minta diajak keluar rumah. Nyari si mpus yang biasanya berkumpul di sekitar gerobaknya bang Boim, tukang sayur komplek yang mangkal nggak jauh dari rumah. Kalau ada si mpus, dek Haqqi girang banget deh, langsung aja ngajak si mpus ngobrol, kan si mpus-nya jadi bingung. :)



ayo dong bukain pintunya, si mpus pasti udah nungguin aku tuh...

aduuh... gak ada yang mau nolongin aku niih,
mentang2 aku belum mandi... huhu..


7 previous comments

Monday, April 16, 2007

Ilmu Baru


Campak / Tampek/ Measles

~ gejala infeksi virus umumnya: demam, lemas, nafsu makan turun, dll.
~ disertai batuk + mata berair
~ rashes/bercak2 merah keluar pada saat demam tinggi



Roseola
(sering disebut tampek juga oleh orang indonesia)
~ gejala infeksi virus umumnya: demam, lemas, nafsu makan turun, dll.
~ tidak disertai batuk
~ rashes/bercak2 merah keluar setelah suhu badan kembali normal

Keduanya adalah infeksi virus yang nggak perlu antibiotika. Ilmu baru ini didapat dari dek Haqqi yang wikend kemarin kena roseola.
Makasih juga buat sehatgroup yang selalu bisa membuat ibu nggak gampang panik :)
Alhamdulillah sekarang bercak merah dibadan dek Haqqi sudah hilang semuanya, horee!!.


7 previous comments

Friday, April 13, 2007

Sesak Hati

dalam bis kota pengap merayap
berdiri dengan gitar kecil digenggaman
gadis belia yang kumuh
memeluk bocah mungil tak kalah lusuh

lagu bandung lautan api
dalam versi tak kukenali
bernyanyi sendiri
dengan suara percaya diri


tapi bocah mungil itu terlelap nyenyak
sungguh-sungguh nyenyak
tak peduli kebisingan diruangnya
mungkin mimpinya lebih indah
daripada suara sengau didekatnya


hai gadis muda,
siapa dia dalam dekapan?
adikmu kah?
kenapa kau ajak dia mengukur jalanan?

tanya yang tak mampu terlontar

lihat wajah damainya
harusnya dia lelap dibuaian hangat
bukan dibawah mentari menyengat
dalam kurungan debu yang menyergap
protes hati memendam sesak

dan aku akhirnya menangis
benar-benar menangis
tanpa bisa ditepis


Blok M, 12 april 2007
rindu bocah mungil saya dirumah :(




previous comment

Wednesday, April 11, 2007

Jadi Boss


Ritual saya dan Hafizh menjelang tidur -sebelum berdoa dan memejamkan mata- adalah ngobrol. Apa saja bisa jadi bahan obrolan. Seputar kegiatan kami siang tadi sampai acara televisi yang tidak dia tonton bersama saya (atau yang ditonton bersama saya :D). Biasanya disaat-saat seperti ini saya menyisipkan pesan-pesan moral yang pendek dan tersamar, soalnya kalau kepanjangan dan terang-terangan Hafizh suka buru-buru ngajak berdoa :(

Berikut ini adalah percakapan 3 malam yang lalu.

+ nanti selesai sekolah aku gak mau jadi dokter ah Bu
~ trus jadi apa dong?
+ mau jadi boss
~ boleh aja, jadi boss apa Mas?
+ misalnya jadi boss di kantor ibu, boleh kan?
~ loh? kalau Mas udah jadi boss, berarti ibu sudah tua dong?
+ kan misalnya bu.. misalnyaa...
~ iya iya, oke deh boss!
+ nanti kalau ibu datang terlambat, aku nggak marah loh...
~ wah enak banget boss..
+ trus, kalau ibu mau pulang siang-siang juga boleh
~ boleh datang telat, boleh pulang cepat juga? nggak marah boss?
+ nggak dong...nanti gajinya aku tambahin deh
~ assiknyaa...
+ trus hari senin slasa rabu kamis jumat, ibu boleh libur.
~ haah?
+ enak kan bu? eh, tapi cuma ibu loh, teman2 ibu sih gak boleh...
~ (ngangguk-ngangguk)

Hmmh... malam itu tampaknya giliran saya yang disisipi pesan moral :D




6 previous comments

Monday, April 09, 2007

Mandi Yuuk...


Sekarang dek Haqqi sudah emoh mandi di bak, maunya di kamar mandi bareng mas Hafizh. Jadi sekarang begini deh kalau mandi, didudukin di potty kura-kuranya biar mantap duduknya, sambil main air deh... Assyik! :D











4 previous comments

Wednesday, April 04, 2007

Bubur Ayam Istimewa


Kalau sering lewat berjalan kaki di depan terminal blok-M, pasti kenal dengan ibu tukang bubur ayam yang mangkal di depan gerbang masuk Pasaraya sekaligus gerbang masuk blokM-mall. Gerobak bubur ayam ibu ini selalu ramai dikunjungi pembeli. Padahal ada beragam makanan yang dijual disitu, ada mie ayam, soto ayam, nasi goreng, dll. Tapi tetap saja gerobak bubur ayam ini yang paling padat pengunjungnya, sampai pedagang2 yang lain harus rela meminjamkan kursi panjangnya untuk diduduki para penggemar bubur ayam ini.

Semula saya tidak tertarik untuk mencoba bubur ayam disitu. Tapi gerombolan
pembeli -yang nyaris menutupi si ibu penjual bubur dari pandangan itu- benar-benar menggoda saya untuk ikut berkerumun. Penasaran. Apa sih istimewanya bubur ayam ini?.

Saya mulai tertarik untuk sekedar mampir memperhatikan. Kemudian beberapakali saya harus membatalkan pesanan karena kelihatannya saya mendapat nomor urut yang masih jauh sekali untuk dilayani. Maklum, kalo lewat situ seringkali jarum jam sudah nyaris melewati jam masuk kantor saya.

Pertama kali mencicipi, hmm...lumayan, rasanya pas. Buburnya tidak encer meskipun tidak sekental bubur ayam mang Oyo di Dipati Ukur sana :p.

Tapi tetap rasanya tidak terlalu istimewa kalau mau jadi alasan membludaknya pengunjung, yang tidak pernah berhenti datang kecuali buburnya sudah benar-benar habis (kalau bubur belum habis walaupun bahan2 yang lain sudah habis tetap saja dibeli orang meskipun cuma makan dengan kecap dan bawang goreng, ck ck..).

Kelihatannya harga bubur ayam ini yang menarik pembeli. Sangat murah menurut saya. Tiga ribu rupiah saja seporsi. Pelanggannya rata-rata adalah gadis-gadis muda yang bekerja sebagai SPG dan pegawai di Pasaraya. Banyak sekali yang membeli hanya separuh porsi dan dihargai dua ribu rupiah saja. Saya heran sekali melihat porsi-separuh ini, hanya dikurangi buburnya sedikit saja sementara toppingnya tidak berubah semaraknya.

Selain cekatan, Ibu penjual bubur ini juga sangat sabar dan ramah melayani pembeli. Ada yang tidak pakai kecap, tidak pakai kacang, seledri yang banyak, sambal sedikit, semua dilayani dengan sabar. Kadang saya yang cuma melihat sering nggak sabar melihat pembeli yang 'cerewet' begitu padahal pelanggan sedang ramai-ramainya.

Belum lagi kalau ada yang minta tambah ini-itu, semua dilayani tanpa pelit sama
sekali, minta kerupuk lagi dong bu, kerupuknya habis nih... lalu si ibu dengan riang akan mengisi kembali mangkuknya dengan kerupuk sampai penuh. Atau, minta sayap ayamnya boleh bu?... lalu dua buah sayap ayam diberikan dengan
serta merta, tanpa tambahan charge.

Saat pelanggan sudah sepi (berarti pegawai pasaraya sudah mulai bekerja dan saya akan datang terlambat sekali ke kantor :p) kadang saya ngobrol-ngobrol sama si ibu tukang bubur. Saya tanya: Nggak rugi bu jual bubur murah begini?,
apalagi boleh beli separuh tapi isinya juga hampir sama banyaknya dengan satu
porsi
?.

Si ibu tersenyum simpul. Beberapa kali mampir disitu, dia mulai mengenali saya
yang bukan SPG Pasaraya dan biasa memberi uang lebih karena merasa nggak enak selalu minta kacang yang banyak :D.

Lalu dia jawab kurang lebih begini: saya jualan nyari rezeki sambil nyari pahala juga neng. Untung secukupnya, tapi nolongin mbak-mbak pegawai itu biar bisa sarapan kenyang kan jadi pahala buat saya.

Saya tercengang. Ternyata memang guru itu ada dimana-mana ya. Guru saya kali ini adalah seorang ibu setengah baya penjual bubur ayam gerobakan, mengingatkan saya kembali bahwa uang tidak melulu menjadi alasan dan tidak selalu menjadi tujuan.

Sekarang tahulah saya apa istimewanya bubur ayam ini. :)


6 previous comments