Kamis-Jumat 1-2 Maret, Hafizh dan Haqqi demam tinggi dan muncul batuk pilek. Ibu sudah mulai nggak ngantor. Kalau Hafizh seperti biasa, Alhamdulillah nggak diobatin apa-apa sering sembuh sendiri demamnya. Ternyata beda dengan Haqqi, demamnya selalu tinggi diatas 38,5 derajat, habis minum parasetamol turun sedikit tapi trus naik lagi, begitu terus.
Sabtu 3 Maret, demam Hafizh-Haqqi sudah turun. Kita ke klinik Anakku Cinere. Periksa giginya Hafizh (nanti ceritanya menyusul :)). Sekalian juga ke DSA disana untuk periksa batuknya Haqqi. Kata dokter nggak papa, cuma batuk biasa. Dikasih resep antibiotik (yang gak ditebus) dan puyer mucopect+ventolin.
Tapi di rumah Haqqi terus rewel dan mulai mogok makan. Napasnya mulai bunyi grok-grok gitu. Di rumah lagi banyak tamu, mbak Siti tiap sabtu les menjahit, jadi gak ada yang bantu2 di dapur. Jadi Haqqi terus aja digendong sambil nguplek di dapur. Padahal ada pesanan kue yang belum selesai untuk besok pagi. Malamnya Ibu begadang ngedekor kue di dalam kamar, soalnya Haqqi pasti terbangun hampir setiap 15menit sekali. Bayangkan nge-dekor cake dengan lampu remang-remang, ck ck ck, Ibu memang sakti :p. Namanya juga kepepet!
Minggu 4 Maret, Haqqi makin rewel, tamu belum pulang :). Menjelang sore tiba-tiba badannya demam tinggi lagi dan napasnya makin berat dan sesak. Telpon dr. Fajar, katanya lihat sampai besok kalau masih demam periksa darah. Telpon lagi dr. Sandra, katanya kalau rewel segera periksa darah saat itu juga. Akhirnya kita pilih advice dr. Sandra. Jam 4 sore, setelah tamu-tamu pulang, kita langsung ke lab. RSPC untuk periksa darah. Hasilnya kita tunggu di UGD (sambil dokter jaganya terus contact dengan dr. Sandra). Dokter jaga sudah menduga ada radang di paru-paru. Makanya setelah hasil lab bilang kalo trombosit normal tapi leukosit melonjak naik, diputuskan untuk dirontgen (argh, sedih banget deh). Akhirnya Haqqi langsung disuruh menginap, mumpung ada kamar kosong. Bener deh itu rumah sakit asli fully booked, banyak banget yang sakit.
Malam Senin - malam Kamis, 5-7 Maret, Haqqi dan Ibu tidur di rumah sakit. Positif broncho-pneumonia. Ibu nempel terus dengan Haqqi yang nggak mau lagi sama siapa-siapa. Nggak mau minum apa-apa kecuali ASI. Ke kamar mandi, sholat, makan, benar-benar menunggu Haqqi tidur. Kasihan deh mas Hafizh, waktu hari pertama menjelang tidur dia terisak-isak di telpon gak bisa ngomong apa-apa kecuali 'aku sayang ibu'. Hiks Ibu jadi sedih juga Mas.
Selama dirawat Haqqi harus terapi uap dan sinar empat sampai lima kali sehari. Alhamdulillah kemajuannya lumayan cepat, kata dr. Sandra karena tindakannya dimulai sebelum sakitnya terlalu parah.
foto sehabis pasang infus pertama kali,
adek masih bisa nyengir digodain mas Hafizh
Kamis siang 8 Maret, pulang ke rumah, hore!. Kita makan nasi kuning di rumah. Hafizh senang sekali karena bisa main lagi sama adiknya (dan makan nasi kuning kesukaannya :)). Alhamdulillah, hari ini Haqqi udah jauh membaik kondisinya. Sudah mau ditemani sama mbak Siti atau Ayah. Senyum dan gelak tawanya juga mulai terdengar lagi, meskipun napasnya masih berbunyi. Sekarang insyaAllah tinggal masa pemulihan. Harus rutin terapi ke RS supaya benar-benar tuntas penyakitnya.
Jumat 9 Maret, Ibu mulai ngantor (udah 6 hari euy cuti) tapi pulang siang supaya bisa nganter adek fisioterapi ke RS. Muncul masalah baru hari ini, adek tiba-tiba diare, hiks. Sepanjang siang ada sepuluh kali buang air walaupun jumlahnya sedikit, tapi benar-benar cair dan bercampur makanan yang dimakan sebelumnya dalam bentuk utuh :(.
Sabtu 10 Maret, pagi-pagi sudah ke RS lagi ketemu dr. Sandra untuk periksa diarenya sekaligus fisioterapi. Cuma dikasih Lacto-B dan menghentikan obat yang lagi diminum (tapi diganti pake yang baru). Alhamdulillah hari ini diarenya berkurang. Malam hari sudah nggak diare sama sekali.
Minggu 11 Maret, tempat fisioterapi hari ini tutup, tapi Alhamdulillah matahari pagi hari ini terang sekali, jadi kita terapi alami aja di halaman rumah. Hari ini dek Haqqi kelihatan sudah jauh membaik. Sudah ceria dan mulai lincah lagi. Makannya juga sudah kembali normal seperti semula. Senang deh!. Alhamdulillahirobbil'alamiin.
Terimakasih juga atas doa dari semua tante-tante Haqqi yang baik hati disini, semoga Allah membalas semua kebaikan tante semua.
No comments:
Post a Comment