Wednesday, October 29, 2008

Keliru

Jakarta, awal-awal minggu, diguyur hujan, maka lengkaplah kemacetan jalan raya pada jam pulang kantor. Karena suami saya menjemput dengan mobil, sudah bisa dipastikan kami sampai dirumah jauh lebih malam daripada biasanya jika bermotor-ria. Baru jam 8.30 sih, tapi ternyata sudah cukup malam bagi Hafizh & Haqqi karena mereka sudah tidur saat kami tiba di rumah. Dua hari, saya melewatkan saat bercengkerama berempat sepulang kantor karena mereka berdua terlanjur mengantuk saat menunggu kami pulang.

Semalam saya benar-benar termenung disisi kedua bintang saya itu, memandang wajah mereka yang luar biasa surga saat mereka terlelap. Bagaimana mungkin saya bisa melewatkan ritual rutin menjelang tidur bersama mereka, melewatkan acara ngobrol ngalor-ngidul, melewatkan ciuman selamat malam mereka, melewatkan saat mereka berebut dininabobo oleh saya. Bagaimana bisa saya melewatkan salah satu moment yang membahagiakan dalam hidup saya itu.
Mata saya mengembun, saya rindu sekali dengan mereka. Sejuta maaf saya bisikkan ke telinga mereka, semoga mereka membawa serta saya ke dalam mimpi indah mereka.

Damainya tidur malam itu jadi terasa ada yang kurang. Sungguh tak sabar saya menunggu pagi, supaya bisa melihat kembali senyum mereka yang mengembang saat melihat ibunya 'sudah pulang' dan merasakan lagi pelukan hangat mereka yang bertubi-tubi.

Tiba-tiba saya sadari, sepertinya saya keliru selama ini. Ternyata sayalah yang sangat membutuhkan mereka, mungkin lebih daripada mereka membutuhkan saya. :)

5 comments:

Diana Indah said...

hiks...sama mba..aku jg gampang sekali mewek.
Berasa belum bisa jd ibu yg oke ya :(
Tp untung-lah, mas Ipung udah ngga 7 to 5 kan ?

Ratih said...

Iya Alhamdulillah ayahnya udh gak 7to5, jadi andalan biar anak2 gak merasa 'sendirian' dirumah, tapi dong kalo bliau lama keluar kota daku tambah nelangsaa.. haha..

Fiona Siahaan said...

Aih.. mataku jadi mengembun juga deh bacanya.. hiks.. suka duka working mom nih..

Anonymous said...

hehehe... betuk sekali! ternyata selama ini kita suka keliru ya....

tapi percaya deh, hafizhaqqi beruntung sekali punya ibu sehebat dirimu...

Ratih said...

Fiona: ini dukanya ya bu, yuk inget2 sukanya, biar nggak berembun terus, hehe..

Lesca: iya Ca, lebih tepatnya kita suka ge-er kali ya, hehe,
tengkyu ya bu!