Monday, September 04, 2006

Kuberduka


Kepergian seorang sahabat yang begitu mendadak sungguh menyisakan duka. Tapi juga meninggalkan perenungan yang sangat dalam. Mengingatkan betapa hidup ini sesungguhnya begitu singkat untuk diisi dengan kesia-siaan. Menyadarkan bahwa tidak seujung-kuku pun kita tahu rahasia dan rencana Allah atas diri kita.


Hal yang bergayut di pikiran adalah bagaimana seandainya hal tersebut terjadi pada saya?

Tak sanggup saya membayangkan kedua putra saya seandainya saya tak lagi disisi mereka.
Pikiran yang terus mengganggu.

Tapi ucapan Ibunda tercintalah yang menyentak;


kalau ingat mati, jangan memikirkan apa yang akan kita tinggalkan, tapi pikirkan apa yang akan kita bawa sebagai bekal. Allah-lah yang akan menjaga semua yang kita tinggalkan.

Astaghfirullahaladzim. Ya Allah, betapa sombongnya hambaMu ini. Merasa diri satu-satunya yang paling mampu mencintai keluarganya. Padahal Engkaulah yang Maha Cinta, Maha Pelindung.


Ya Allah, beri kami kemampuan untuk dapat berbuat yang terbaik, dengan namaMu, bagi orang-orang yang kami cintai, sampai saatnya kami meninggalkan mereka untuk menghadapMu kelak.





Selamat jalan my dear friend,

may you rest in peace





2 previous comment

No comments: