Wednesday, May 03, 2006

Pasar Malam


Selasa malam, 2 Mei 2006, kita jalan-jalan ke pasar malam keliling. Kebetulan kali ini mereka mampir di dekat komplek kita, tepatnya di lapangan komplek tetangga, Sawangan Permai. Jadi sepulang kantor beres sholat dan makan malam kita meluncur deh kesana. Dengan bayar parkir motor 1000 rupiah, ternyata kita cukup bisa having fun disana.

Photobucket - Video and Image Hosting

Ada komidi putar walaupun nggak sebesar bianglala-nya Dufan. Kita bertiga nyoba naik ini lho, tapi sebelumnya dengan ragu nanya dulu, kuat nggak ngangkat kita bertiga yang lagi berat-berat ini, nggak pede :-). Rada ngeri pas komidi putarnya lagi berhenti pas di puncak trus 'kurungan' kita goyang-goyang ke kanan kiri, Hafizh sampai teriak-teriak antara girang dan takut. Seru! Soalnya komidi putar ini bisa diberhentikan kapan aja sama petugasnya untuk naikin dan nurunin penumpang.

Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting


Ada juga Carousel, yang ternyata diputar secara manual dengan tangan. Hafizh aja bisa request ke petugasnya, jangan kebut-kebut dong Om muternya.
Hafizh naik carousel ini dua kali, dengan jeda istirahat dong. Pertama naik singa trus kedua naik kuda :-).

Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting


Hafizh suka naik carousel, liat deh bisa naik 2 kuda sekaligus:-)


Permainan buat anak-anaknya cuma itu. Tiketnya Rp.3000 per orang. Ada juga kereta-keretaan tapi malam itu lagi nggak beroperasi :-(.
Permainan buat 'orang besar' juga ada, kayak lempar bola dll.
Tukang jualan juga banyak, pakaian, sepatu, aksesoris, makanan & minuman. Eh aku beli sandal murmer 15ribu, lumayan nyaman... soalnya aku kan udah nggak punya sandal yang muat dengan ukuran kakiku yang sedang bengkak ini.

Photobucket - Video and Image Hosting

Modelnya yang mana aja deh Bang, yang penting ukurannya besar,
nomor 41 ada nggak?



Yang paling menarik buat Hafizh adalah gerobak penjual Harum Manis. Soalnya bisa lihat langsung proses pembuatannya, dia senang banget lihat proses berubahnya gula menjadi serabut-serabut gitu. Kayak sarang laba-laba ya.
Jadi ingat waktu SD, dulu abang penjualnya pake pikulan dan memutar alat pembuatnya dengan kaki.

Kalo sekarang udah muter pake listrik. Sesendok gula bisa berubah jadi Harum Manis yang besaaar seharga 3000 rupiah!

Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting


previous comment

No comments: